Prabowo Waspada Perang di Negara Lain: 40 Persen Perdagangan Dunia Lewat Laut RI

4 Desember 2024 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto melambaikan tangan saat akan menaiki pesawat untuk bertolak menuju China di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusama, Jakarta, Jumat (8/11/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto melambaikan tangan saat akan menaiki pesawat untuk bertolak menuju China di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusama, Jakarta, Jumat (8/11/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto meminta Indonesia tidak lengah terhadap situasi perang yang terjadi di negara lain, termasuk status darurat militer yang digaungkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa (3/12) malam waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Meski Indonesia tidak berpihak ke mana pun alis nonblok, kata Prabowo, konflik geopolitik yang terjadi di negara lain bisa berdampak ke dalam negeri karena 40 persen perdagangan seluruh dunia melewati perairan Indonesia.
"Tapi saudara-saudara 40 persen dari seluruh perdagangan dunia lewat lautan Indonesia, 40 persen seluruh perdagangan seluruh dunia lewat perairan kita," jelas Prabowo di Pembukaan Tanwir dan Milad Muhammadiyah, Kupang, Rabu (4/12).
Selain 40 persen perdagangan dunia yang melewati perairan RI, Prabowo bilang, 70 persen energi yang bersumber dari China dan Jepang pun melewati perairan Indonesia.
Sebagai negara nonblok, Prabowo mengakui pemerintahan yang ia pimpin akan selalu menghormati semua negara agar tak tersulut ke dalam krisis perang antarnegara.
Sejumlah jurnalis memotret alutsista Angkatan Pertahanan Australia (ADF) saat kunjungan ke kapal HMAS Adelaide di dermaga JICT 2. Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (19/11/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
"Jadi saudara-saudara marilah kita jangan terlalu lengah Jangan terlalu santai. Kita nonblok, kita tidak memihak, kita menghormati semua negara, itu maunya kita," tutur Presiden.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, menurut Prabowo, dibutuhkan kepemimpinan politik yang andal bukan hanya dari elemen pemerintah, tetapi juga dari seluruh elemen kemasyarakatan. Ia menyinggung perlunya kerukunan dari semua kalangan.
"Bisakah kira-kira kalau terjadi perang besar bisakah kita tidak terseret? Untuk itu kita butuh kepemimpinan politik yang andal dan kepemimpinan politik yang saya maksud bukan kepemimpinan politik yang hanya dari pemerintah, dan untuk itu perlu ada kerukunan, perlu ada jiwa besar dari semua kalangan," jelas dia.