Prabowo: Waspadai Tantangan Tak Menentu, Kita Harus Hemat

10 Desember 2024 17:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam acara Penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan buku alokasi Transfer ke Daerah (TKD) tahun anggaran 2025 serta peluncuran katalog elektronik versi 6. Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam acara Penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan buku alokasi Transfer ke Daerah (TKD) tahun anggaran 2025 serta peluncuran katalog elektronik versi 6. Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) 2025 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12).
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusivitas, keberlanjutan, dengan kehati-hatian.
Menurut dia, meskipun Indonesia memiliki cita-cita tinggi di berbagai sektor, namun penggunaan anggaran harus dilakukan dengan hati-hati dan terencana.
“Belanjaan negara harus kita lakukan dengan meningkatkan efisiensi, penghematan di semua bidang, mengurangi pemborosan. Kita sekarang dalam rangka kita waspada menghadapi tantangan yang tidak menentu, kita harus ikat sabuk-sabuk kita. Kita harus, sekali lagi saya tekankan, hemat,” ucap Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12).
Selain penghematan anggaran, Prabowo juga menekankan akan memerangi kebocoran anggaran di semua tingkatan. Pada kesempatan itu, dia mengimbau pemimpin daerah yang hadir, untuk mengikuti langkah pemerintah pusat dalam hal ini.
ADVERTISEMENT
Orang nomor satu di Tanah Air tersebut juga menuturkan pemerintah harus menjamin setiap rupiah yang digelontorkan adalah untuk kepentingan rakyat. Menurut dia, semua dana yang dikeluarkan oleh pemerintah, harus bertujuan untuk mengurangi kesulitan yang dialami rakyat.
“Kita harus jamin setiap rupiah uang rakyat sampai ke rakyat yang memerlukan. Kita tidak boleh lagi toleransi terhadap kebocoran, pengeluaran yang boros, hal-hal yang tidak langsung mengatasi kesulitan rakyat, hal-hal yang tidak produktif,” jelasnya.
“Saya mengajak seluruh unsur untuk mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang bersifat seremoni, kurangi yang bersifat terlalu banyak kajian, seminar, dan sebagainya,” tuturnya.
Selain itu, dalam sambutannya Prabowo menyebutkan langkah penyerahan DIPA dan TKD 2025 ini menjadi simbol dimulainya pelaksanaan APBN tahun 2025. Gelaran ini juga dilakukan sekaligus meluncurkan katalog elektronik atau e-katalog versi 6.0.
ADVERTISEMENT
“Kita bertekad untuk melaksanakan pembangunan nasional dalam rangka kita melanjutkan upaya transformasi bangsa menuju Indonesia menjadi negara maju, negara makmur Indonesia emas tahun 2045,” jelasnya.