Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Prabowo Yakin Devisa Hasil Ekspor 2025 Bisa Bertambah USD 80 M
17 Februari 2025 14:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto yakin Devisa Hasil Ekspor (DHE) pada 2025 bertambah USD 80 miliar.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan pemerintah meneken aturan penyimpanan DHE Sumber Daya Alam (SDA) di dalam negeri, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 tahun 2025.
Prabowo menjelaskan, pemerintah telah menetapkan kewajiban penetapan DHE SDA dalam sistem keuangan Indonesia akan ditingkatkan menjadi 100 persen, dengan jangka waktu 12 bulan sejak penempatan dalam rekening khusus DHE SDA di dalam bank-bank nasional.
Ketentuan ini berlaku untuk sektor pertambangan, kecuali minyak dan gas bumi, perkebunan kehutanan dan perikanan.
"Dengan langkah ini di tahun 2025, devisa hasil ekspor kita diperkirakan bertambah sebanyak USD 80 miliar," kata Prabowo dalam keterangan pers terkait kewajiban menyimpan DHE SDA di dalam negeri, secara virtual, Senin (17/2).
Prabowo bahkan yakin, jika ketentuan ini diberlakukan sepanjang 2025, maka DHE Indonesia bertambah sebesar USD 100 miliar. Sebab aturan PP Nomor 8 2025 ini baru berlaku pada 1 Maret 2025.
ADVERTISEMENT
"Karena ini akan berlaku mulai 1 Maret (2025), kalau lengkap 12 bulan hasilnya diperkirakan akan lebih dari USD 100 miliar," imbuhnya.
Prabowo menyoroti, selama ini dana DHE Indonesia terutama dari DHE dari SDA banyak disimpan di luar negeri. Hal ini yang menjadi latar belakang penerbitan aturan tersebut.
"Dalam memperkuat dan memperbesar dampak dari pengelolaan DHE SDA maka pemerintah menetapkan PP Nomor 8 tahun 2025," terangnya.