Prajogo Pangestu Orang Terkaya ke-25 di Dunia, Hartanya Hampir Rp 1.000 T

20 Juli 2024 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Komisaris PT Barito Pacific Prajogo Pangestu. Foto: Barito Pacific
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Komisaris PT Barito Pacific Prajogo Pangestu. Foto: Barito Pacific
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konglomerat Indonesia, Prajogo Pangestu menduduki posisi orang terkaya nomor 25 di dunia versi Forbes. Hartanya mencapai USD 61,2 miliar atau setara Rp 990,89 triliun hingga Jumat (19/7) (asumsi kurs Rp 16.191 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Nilai kekayaan pemilik Barito Group itu membuat dirinya menjadi orang terkaya di Indonesia saat ini dan menempati posisi di atas salah satu pemilik Grup Djarum, Budi Hartono dan pendiri Bayan Resources, Low Tuck Kwong.
Hartanya juga mampu mengungguli deretan konglomerat dunia lain seperti miliarder Italia Giovanni Ferrero dengan kekayaan USD 43,7 miliar.
Kinerja emiten Grup Barito mencatatkan berbagai pencapaian sepanjang kuartal I 2024. Adapun PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masuk dalam daftar emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar dengan nilai Rp 1.167,28 triliun, di bawah posisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Presiden Komisaris PT Barito Pacific Prajogo Pangestu. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Lebih lanjut, Prajogo sendiri merupakan anak seorang pedagang karet. Dia memulai bisnis perkayuan pada akhir tahun 1970an.
ADVERTISEMENT
Perusahaannya, Barito Pacific Timber, go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007.
"Pada tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga berdagang di Bursa Efek Indonesia," tulis laporan Forbes.
Kemudian, pada tahun 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di negara ini. Thaioil mengakuisisi 15 persen saham Chandra Asri pada Juli 2021.
Setelah perusahaan pertambangan batu bara, Petrindo Jaya Kreasi go public pada Maret 2023, Pangestu mencatatkan saham perusahaan energi terbarukan, Barito Renewables Energy, enam bulan kemudian pada Oktober 2023.