Prediksi Bank Dunia: 2018, Rating Layak Investasi RI Naik ke BBB+

9 Desember 2017 16:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
World Bank  (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
World Bank (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Sekretaris Kabinet Kerja Pramono Anung mengungkapkan, pertemuan perwakilan Bank Dunia atau World Bank dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir November 2017 lalu membicarakan investment grade atau layak investasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Saat ini, menurut Pramono, investment grade Indonesia oleh tiga lembaga pemeringkat rating investasi internasional, salah satunya Standard & Poor's (S&P) Global Ratings, yakni BBB- yang berarti Indonesia layak investasi dengan outlook yang stabil.
“Hampir 15 tahun, Indonesia akhirnya dapat investment grade walaupun baru BBB- dari 3 lembaga rating dunia yang utama, baru pertama di tahun ini,” paparnya di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (9/12).
Dia pun mengungkapkan, pada pertemuan Bank Dunia-Presiden Jokowi, Bank Dunia memperkirakan pada akhir tahun ini, investment grade Indonesia naik menjadi BBB+. Menurutnya, hal itu akan berdampak baik untuk Indonesia.
“Kalau itu terjadi, biaya pembangunan infrastruktur akan jadi murah, kepercayaan dunia pada Indonesia menjadi meningkat. Kita akan mudah untuk mendapatkan investor,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Pramono menambahkan, prediksi Bank Dunia itu bukan tanpa alasan. Menengok beberapa waktu lalu, Bank Dunia menempatkan Indonesia pada peringkat ke-72 dalam kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EODB).
“Saat ini kita sudah menjadi peringkat 72, di atas China dan India sebagai negara besar, Persepsi internasional terhadap Indonesia semakin baik,” tutup dia.