Premi Bruto Astra Life Capai 5,7 Triliun di 2021, Naik 50 Persen

14 April 2022 19:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Media Workshop dan Buka Bersama Astra Life, Kamis (14/4/2022). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Media Workshop dan Buka Bersama Astra Life, Kamis (14/4/2022). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) masih mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021. Salah satu indikator positif tersebut terlihat dari premi bruto (gross written premium) yang tumbuh menjadi Rp 5,7 triliun sepanjang tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Angka ini tercatat tumbuh 50 persen dibanding tahun 2020 yang hanya sebesar Rp 3,7 triliun. Presiden Direktur Astra Life Windawati Tjahjadi mengungkapkan, pertumbuhan tersebut cukup memuaskan bagi perseroan di tengah masih merebaknya pandemi COVID-19.
"Realisasi 2021 pencapaian masih cukup memuaskan, tumbuh dari sisi pendapatan premi bruto 50 persen," ujar Winda dalam acara workshop dan buka bersama Astra Life di Century Park Hotel, Jakarta, Kamis (14/4).
Menurut Winda, pertumbuhan ini masih di atas rata-rata pertumbuhan industri asuransi. Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mencatat total premi industri asuransi adalah Rp 202,9 triliun atau tumbuh 8,2 persen.
Dari segi aset, Astra Life juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 8 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 7,1 triliun. Kinerja ini juga didukung bertambahnya jumlah tertanggung menjadi 3,5 juta jiwa atau tumbuh 8 kali lipat sejak perusahaan berdiri pada 2014.
Media Workshop dan Buka Bersama Astra Life, Kamis (14/4/2022). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Sepanjang tahun 2021 tersebut, Astra membayarkan klaim senilai Rp 709 miliar. Angka ini termasuk di dalamnya klaim terkait COVID-19 sebesar Rp 170 miliar.
ADVERTISEMENT
Total kasus yang ditangani perusahaan adalah sebesar 5.535 kasus, naik cukup tajam dibanding tahun 2020 yang hanya 201 kasus. Secara keseluruhan dari awal pandemi merebak, Astra telah membayarkan klaim terkait kasus COVID-19 sebesar Rp 186 miliar.
"Tahun 2022 kita harapkan masih di atas rata-rata industri, pendapatan premi dan jumlah tertanggung," pungkas Windawati.