Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Presidensi G20 Indonesia: Sejarah, Tema, Isu Prioritas, dan Fakta Penting
5 April 2022 10:45 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presidensi G20 Indonesia bertekad mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia. Tema yang diusung ialah “Recover Together Recover Stronger” yang artinya bangkit bersama, bangkit lebih kuat.
Melalui tema ini, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung agar pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Gelaran G20 diharapkan mampu menjadi momen kebangkitan ekonomi global dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
Bicara soal sejarah, G20 sudah dibentuk sejak tahun 1999. Saat itu, G20 menangani sejumlah konflik dan permasalahan ekonomi dunia, salah satunya krisis moneter yang terjadi pada 1997-1998.
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang G20 lengkap dengan sejarah, isu prioritas, serta fakta penting yang terkait.
Sejarah G20
G20 dibentuk pada 1999 dengan tujuan mendiskusikan kebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional. Pembentukan forum kerja sama ini menjadi upaya untuk menemukan solusi atas permasalahan krisis keuangan global pada 1997-1998.
ADVERTISEMENT
Saat itu, negara G7 sebagai inisiator melibatkan sejumlah negara yang berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik. Indonesia dinilai sebagai emerging economy yang mempunyai ukuran dan potensi ekonomi sangat besar di kawasan Asia.
Oleh sebab itu, Indonesia hadir dalam G20 mewakili kelompok negara berkembang, kawasan Asia Tenggara, dan dunia Islam. Hingga kini, Indonesia berkontribusi aktif dalam menghadiri diskusi-diskusi yang diselenggarakan.
Atas saran dari para Menteri Keuangan G7, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respons terhadap krisis keuangan global. Setelah itu, pertemuan tingkat Menteri Keuangan dilaksanakan secara rutin pada musim gugur.
Sembilan tahun kemudian, tepatnya pada 14-15 November 2008, Presiden Amerika Serkat George W. Bush mengundang pemimpin negara-negara G20 dalam KTT pertama. Pada kesempatan itu, para pemimpin negara melakukan koordinasi respons global terhadap dampak krisis keuangan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Kemudian, mereka pun sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan. Untuk mempersiapkan KTT setiap tahunnya, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 melakukan beberapa kali pertemuan dalam setahun.
Isu Prioritas Presidensi G20 Indonesia
Guna memahami tantangan dan perlunya tindakan kolektif, Indonesia berfokus pada tiga pilar utama dalam gelaran Presidensi G20 2022. Mengutip laman Kominfo, berikut isu prioritas yang dibahas:
ADVERTISEMENT
Fakta Penting Presidensi G20 Indonesia
Gelaran G20 menjadi momen yang istimewa sekaligus krusial bagi Indonesia. Pasalnya, Indonesia dipilih sebagai tuan rumah untuk pertama kalinya sejak bergabung pada tahun 1999 silam.
Indonesia juga menjadi satu-satunya negara berkembang yang memegang presidensi perhelatan G20. Bagi yang penasaran, berikut fakta penting Presidensi G20 Indonesia yang menarik untuk disimak:
1. Waktu dan tempat pelaksanaan G20
Secara resmi, Presidensi G20 Indonesia dimulai pada 1 Desember 2021-31 Oktober 2022. KTT G20 menjadi puncak perhelatan Presidensi Indonesia yang akan dilaksanakan di Bali pada 30-31 Oktober 2022.
2. Manfaat jangka panjang G20
Dalam jangka panjang, branding Indonesia di mata dunia akan meningkatkan confidence dari negara-negara lain terhadap Indonesia. Dijelaskan dalam laman Kementerian Keuangan, melalui kesempatan ini, Indonesia bisa menjadi central stage di dunia. Forum G20 juga bisa mendorong komitmen investasi dari anggota G20 dan organisasi internasional lainnya.
ADVERTISEMENT
3. Theme song G20
Theme song Presidensi G20 Indonesia memiliki judul yang sama dengan temanya, yakni “Recover Together, Recover Stronger”. Nantinya, lagu ini akan dinyanyikan oleh Afgan yang disempurnakan dengan orkestra Erwin Gutawa.
Theme song ini mencerminkan semangat untuk #pulihbersama dilatarbelakangi oleh kondisi saat ini yang masih berjuang untuk keluar dari berbagai krisis dan tantangan. Melalui theme song ini, Indonesia mengajak masyarakat dunia untuk berkolaborasi dalam solidaritas.
(MSD)