Presidensi G20 Lanjut di India, Sri Mulyani Monitor Program Prioritas RI

21 Desember 2022 9:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (ketiga kanan) berbincang bersama sejumlah menteri saat menghadiri acara Sukses Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, Selasa (20/12/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (ketiga kanan) berbincang bersama sejumlah menteri saat menghadiri acara Sukses Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, Selasa (20/12/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut pemerintah akan memonitor beberapa program prioritas hasil Presidensi G20 Indonesia supaya pembahasan dapat dilanjutkan kembali di Presidensi G20 India.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menjelaskan, Presidensi G20 India sudah dimulai Desember 2022 ini terutama untuk jalur keuangan (finance track). Dia mengungkap sudah ada pertemuan pekan lalu di tingkat Deputy of Finance.
"Untuk Presidensi India secara keseluruhan beberapa agenda yang selama ini sudah diprioritaskan di Indonesia juga akan tetap dilakukan oleh India, dalam hal ini kita akan memonitor," ujarnya saat ditemui di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (20/12) malam.
Dia memaparkan beberapa program prioritas Indonesia tersebut seperti Pandemic Fund, kemudian prioritas agenda untuk program-program yang berhubungan dengan perubahan iklim (climate change).
"Climate finance juga nanti akan dibahas di India, kita melihat program digital akan menjadi perhatian yang cukup besar juga di India, tentu kita akan lihat terutama untuk krisis pangan dan energi ini juga termasuk yang akan terus dibahas di India," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menkeu menambahkan, program prioritas yang akan dilanjutkan terutama di jalur keuangan adalah quota reform International Monetary Fund (IMF), optimalisasi balance sheet bank central, Central Bank Digital Currency (CBDC), international taxation, dan lain sebagainya.
Selain itu, lanjut dia, Indonesia juga akan terus follow up hasil Bali Leaders' Declaration atau kesepakatan para pemimpin negara di KTT G20 Indonesia, terutama yang akan langsung berhubungan dengan Indonesia seperti kesepakatan Energi Transition Mechanism (ETM) dan Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan komitmen pendanaan USD 20 miliar.
"Kita akan terus monitor dengan PLN dan program-program ETM yang bisa diwujudkan sehingga dana-dana tersebut bisa benar-benar masuk," pungkas Sri Mulyani.