Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Probosutedjo, Adik Soeharto yang Tak Selalu Beroleh Restu Sang Kakak
26 Maret 2018 9:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Banyak predikat yang bisa disematkan ke sosok Probosutedjo, adik Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. Probosutedjo yang lahir di Desa Kemusuk, Bantul, Yogyakarta, itu dikenal sebagai pengusaha melalui Mercu Buana Group. Dia juga berkiprah di pendidikan, dengan mendirikan Universitas Mercu Buana.
ADVERTISEMENT
Di luar itu, pria yang biasa dipanggil “Pak Probo” ini, juga sangat setia mendampingi Soeharto yang biasa disapanya dengan “Mas Harto”. Baik di masa kekuasaan Orde Baru, maupun di masa krisis politik 1998 hingga akhirnya Soeharto jatuh dari kekuasaan.
Soal relasinya dengan Pak Harto, Probo mengungkapkan ”Saya lahir dari pernikahan ayah saya dengan ibunya Mas Harto. Namun, sebelum menikah dengan ayah saya, ibu sudah punya anak, yaitu Mas Harto,” katanya seperti dikutip dari buku “Memoar Romantika Probosutedjo: Saya dan mas Harto”.
Di buku itu, Probo juga mengungkapkan pertemuan dan komunikasi dengan Sang Kakak, setelah tak lagi menjadi orang nomor satu di Repulik Indonesia. Di situ Probo bersaksi, Soeharto pada akhir masa hidupnya pernah bertanya soal demokrasi dan Pancasila. "Apa anak-anak sekarang masih mengikuti penataran P-4?" Saat Probo menjawab, "Masih," Dia pun tersenyum dengan lega.
ADVERTISEMENT
Meski menyandang status sebagai adik Soeharto yang juga pengusaha, Probo yang lahir 1 Mei 1930 tak selalu memperoleh kemudahan. Dia beberapa kali kehilangan peluang dan kesempatan karena mengembangkan kiprah organisasinya, karena tak direstui Soeharto.
Probo yang merupakan pebisnis senior, 3 kali gagal maju sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri. Padahal di bisnis, Mercu Buana pernah merambah berbagai bidang, mulai dari perhutanan hingga industri perabot rumah tangga.
Demikian juga di awal 1990, Probo dikabarkan berminat maju sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hal ini sudah mendapat dukungan dari Menteri Dalam Negeri, Rudini. Namun kakaknya saat itu lebih memilih Suryadi Sudirdja, karena punya latar belakang militer.

Meski sudah jarang tampil di depan publik, Probo masih dianggap berpengaruh. Pada Pilkada DKI 2017, para kandidat menemuinya untuk mohon dukungan dan restu. Baik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, maupun Sandiaga Uno yang berpasangan dengan Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Belakangan, dia lebih fokus pada kegiatan pendidikan dan sosial. Probo dikabarkan sangat peduli dengan anak-anak jalanan, yang kemudian dia sediakan tempat tinggal dan pendidikan. Dia tak ingin kesulitan memperoleh pendidikan yang dialami di masa kecilnya dulu, terjadi pada anak-anak Indonesia saat ini.