Produk Asing Disorot Jokowi, Asosiasi E-commerce Akan Sambangi Mendag Lutfi

11 Maret 2021 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Bank Mandiri, ilustrasi belanja online Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Bank Mandiri, ilustrasi belanja online Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tagar #ShopeeBunuhUMKM beberapa waktu lalu ramai di media sosial, platform e-commerce ini banyak dikomplain karena dinilai banyak jadi pintu masuk barang-barang impor dengan harga kelewat murah sehingga mematikan UMKM lokal.
ADVERTISEMENT
Tak lama kemudian, Presiden Jokowi menggaungkan kampanye benci produk asing. Seruan Jokowi itu dilatarbelakangi oleh praktik perdagangan tak sehat di e-commerce yang membunuh UMKM lokal. Untuk melindungi UMKM di dalam negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan membuat kebijakan baru.
Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) mengaku dalam waktu dekat akan menemui Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk membahas regulasi perdagangan elektronik. Seperti diketahui, Lutfi akan mengeluarkan aturan terkait perdagangan yang berbasis elektronik (e-commerce), salah satunya terkait dengan diskon.
“Kita sedang ajak member terkait dalam waktu dekat, list member mana yang mau bertemu (Mendag),” kata Ketua Umum idEA Bima Laga kepada kumparan, Kamis (11/3).
Mendag Muhammad Lutfi. Foto: Antara
Bima melanjutkan, selama ini pihaknya telah mendorong pengusaha mikro, kecil dan menengah untuk terus menjual produk dalam negeri. Salah satunya dengan adanya program Bangga Buatan Indonesia. Gerakan BBI 2021 resmi diluncurkan untuk mengajak masyarakat membeli dan menggunakan produk lokal buatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
ADVERTISEMENT
Peluncuran Gernas BBI dilakukan di tiga tempat, yaitu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bandara Yogyakarta International Airport, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“IdEA bersama member bergandeng tangan (bersama pemerintah) bagaimana wajib lokal, kami mengajak lokal UMKM bangga buatan Indonesia yang belum memasuki digital punya potensi pasar yang lebih luas dan tidak menutup offline,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat Indonesia membenci produk-produk asing. Jokowi bahkan meminta produk asing ditaruh di tempat yang sepi pembeli.
"Produk dalam negeri gaungkan, gaungkan juga benci produk-produk luar negeri, bukan hanya cinta tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri. Sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal untuk produk-produk Indonesia," ujar Jokowi dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kemendag secara virtual, Kamis (4/3).
ADVERTISEMENT