Produk Sempat Diboikot, Bos Unilever (UNVR) Yakin Kinerja Kuartal I 2024 Moncer

7 Februari 2024 19:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Unilever. Foto: BalazsSebok/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Unilever. Foto: BalazsSebok/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Benjie Yap optimistis kinerja kuartal I 2024 membaik meskipun sempat mengalami penurunan penjualan pada akhir tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Benjie bercerita bahwa momen penjualan Unilever sempat terpuruk pada tanggal 27 November 2023 sehingga perusahaan terkena dampak negatif dari sentimen boikot produk pro Israel.
“Dengan melihat tren dan sekarang kita mendekati (seperti sebelumnya). Jika tren ini berlanjut seperti yang terlihat dalam empat minggu terakhir, maka kinerja ini membawa ke momentum yang baik di kuartal I (2024) dan membawa kita ke posisi yang baik dengan cepat,” ujar Benjie dalam paparan kinerja keuangan 2023 virtual, Rabu (7/2).
Akibat dampak sentimen produk pro Israel, laba bersih Unilever Indonesia turun 10,5 persen yoy menjadi Rp 4,8 triliun, jika dibandingkan tahun 2022 senilai Rp 5,36 triliun.
“Dalam dua bulan terakhir tahun 2023, sentimen negatif konsumen terhadap Unilever disebabkan oleh situasi geopolitik,” katanya.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Benjie Yap. Foto: Unilever Indonesia
Mantan CEO Unilever Filipina ini menegaskan Unilever Indonesia telah melayani konsumen Tanah Air selama lebih dari 19 tahun. UNVR telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1982.
ADVERTISEMENT
“Produk kita dibuat, didistribusikan, dan dijual oleh masyarakat Indonesia dan disertifikasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal,” imbuhnya.
Sederet prioritas Unilever Indonesia tahun 2024 antara lain, perbaikan kinerja akibat sentimen konsumen akhir tahun 2023; menguatkan daya saing seiring menjaga profitabilitas, strategi transformasi go-to-market (GTM); serta melanjutkan strategi untuk pertumbuhan yang konsisten, menguntungkan, serta kompetitif.
“Kami tetap berkomitmen untuk fokus pada pertumbuhan jangka panjang dengan secara konsisten melaksanakan lima prioritas strategis kami,” sambungnya.