Produksi Batu Bara Adaro Minerals di Semester I 2023 Melimpah, Naik 66%

8 Agustus 2023 10:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah truk pengangkut pasir melintas di area tambang batu bara Adaro, Kalimantan Selatan. Foto: Michael Agustinus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah truk pengangkut pasir melintas di area tambang batu bara Adaro, Kalimantan Selatan. Foto: Michael Agustinus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencatatkan kenaikan produksi dan penjualan batu bara yang cukup signifikan pada semester I 2023. Produksi batu bara perseroan bahkan naik 66 persen secara tahunan (year on year/yoy).
ADVERTISEMENT
Produksi batu bara ADMR melalui PT Maruwai Coal tercatat sebesar 2,54 juta ton di semester I 2023, naik 66 persen (yoy) dari semester I 2022 sebesar 1,53 juta ton. Sementara penjualan batu bara terealisasi 1,82 juta ton, naik 42 persen (yoy) dari semester I 2022 sebesar 1,28 juta ton.
Presiden Direktur dan CEO ADMR, Christian Ariano Rachmat, menilai kenaikan volume produksi maupun penjualan di semester I 2023 mencerminkan penerimaan pasar atas produk ADMR semakin tinggi, didukung aspek operasi yang solid.
"Kami siap mencapai panduan tahun 2023 dan mengeksekusi proyek-proyek, baik untuk batu bara metalurgi maupun smelter aluminium," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (8/6).
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
Christian menuturkan, Maruwai Coal memproduksi batu bara kokas keras dengan kandungan abu sangat rendah, fosfor yang rendah dan vitrinit yang tinggi. Perusahaan juga mencatat realisasi pengupasan lapisan penutup mencapai 7,55 Mbcm pada semester I 2023, naik 116 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
"Jepang merupakan pasar terbesar bagi ADMR, dan perusahaan berencana memperluas basis pelanggan dengan memasuki pasar utama lainnya," ungkapnya.
Selain Jepang dengan porsi 35 persen pasar ADMR, perusahaan juga menjual batu baranya ke India (28 persen), China (20 persen), Indonesia atau untuk memenuhi kebutuhan domestik (10 persen), dan Korea (8 persen).
ADMR juga sudah memulai proses tender untuk kontraktor utama konveyor pemuatan tongkang kedua di Pelabuhan Tuhup. Perusahaan juga sedang melakukan tender untuk kontraktor yang akan menangani perluasan akomodasi di Lampunut.

Progres Pembangunan Smelter Aluminium

Adaro Minerals juga sedang membangun smelter aluminium di Kalimantan Utara (Kaltara) milik anak perusahaannya, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI). Smelter ini targetnya beroperasi di kuartal II 2025.
ADVERTISEMENT
Christian menyebutkan, pencapaian utama ADMR pada kuartal II 2023 adalah mendapatkan pembiayaan smelter. Saat ini, perusahaan tengah fokus pada kegiatan konstruksi smelter demi merealisasikan target operasional (commercial operating date).
"Pada bulan Mei 2023, KAI mendapatkan pembiayaan USD 981,4 juta dan Rp 1.547,9 miliar untuk pembangunan smelter aluminium berkapasitas 500 ribu ton per tahun di kawasan industri yang sedang dikembangkan PT Kalimantan Industrial Park Indonesia," jelasnya.
KAI mengempit kepemilikan 65 persen dari proyek smelter ini. Sedangkan 22,5 persen kepemilikan proyek dari grup investasi dari China yaitu Legend Holdings dan 12,5 persen dari PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA). Investasi proyek ini mencapai lebih dari USD 2 miliar atau sekitar Rp 29,46 triliun.
ADVERTISEMENT
Christian menuturkan, pada kuartal II 2023 KAI menyelesaikan persiapan lahan, pekerjaan tanah (earthwork), konstruksi jeti sementara, serta melanjutkan kegiatan konstruksi fasilitas terkait infrastruktur lainnya.