Melesat Ribuan Persen Bikin Saham Adaro Minerals Masuk Pemantauan Khusus BEI
![Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1630918621/phxvxhkihqzxeqidfswm.jpg)
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Saham Adaro Minerals Indonesia pertama kali diperdagangkan di bursa pada Senin, 3 Januari 2022 dengan harga penawaran umum Rp 100. Saat masuk daftar efek pemantauan khusus, harga sahamnya ada di posisi Rp 1.155.
Bahkan pada perdagangan Senin (31/1) hari ini, kembali naik ke posisi Rp 1.270 per saham atau melesat 1.170 persen jika dibandingkan harga saat IPO. Saat itu, ADMR melepas sebanyak 6,60 miliar saham.
“Makanya [sempat] kita suspend dulu untuk memberikan atau waktu bagi investor untuk mencerna,” katanya kepada kumparan, Senin (31/1), saat ditanya soal penyebab masuknya ADMR ke efek dalam pemantauan khusus.
Emiten berkode ADMR masuk dalam pemantauan khusus untuk kriteria nomor 10, yaitu dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa, yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Seperti diketahui, emiten tersebut telah disuspensi oleh bursa selama empat hari dalam sebulan terakhir, yaitu Pada tanggal 13, 25, 26 dan 27 Januari 2022, menyusul penguatan yang fantastis pasca-hari pertama IPO.
ADVERTISEMENT
Tapi kemudian pihak BEI juga membuka suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham ADMR.
PT Adaro Minerals Indonesia TBK baru mulai melantai di bursa saham pada Senin, 3 Januari 2022. Perusahan tambang batubara metalurgi melalui perusahaan anak, jasa pertambangan dan konsultasi manajemen tersebut, saat penawaran publik perdana sahamnya ditawarkan di harga nominal Rp 100.
Hingga jeda sore ini, saham Adaro Minerals Indonesia dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 51,92 triliun itu ditutup menguat 9.96 persen atau naik 115 poin ke harga Rp 1.290 per saham.