Produksi Batu Bara Moncer Tahun Ini, Tapi Realisasi DMO Belum Capai Target

29 Desember 2022 15:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir tahun, produksi batu bara di Indonesia terpantau moncer hingga melampaui target di tahun 2022. Namun, realisasi kewajiban pasokan batu bara dalam negeri (domestic market obligation/DMO) tidak sebanding dengan capaian produksi.
ADVERTISEMENT
Menurut pantauan kumparan di Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM, per 29 Desember 2022 produksi batu bara mencapai 670,72 juta ton atau 101,16 persen dari target yang ditetapkan pemerintah yakni 663 juta ton.
Sementara itu, realisasi aturan DMO batu bara baru mencapai 128,76 juta ton. Realisasi tersebut masih jauh dari target DMO sebesar 166 juta ton di tahun 2022, yang seharusnya dipasok perusahaan 25 persen dari total produksinya.
Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (Aspebindo), Anggawira, mengatakan kepatuhan terhadap DMO tergantung dari masing-masing perusahaan. Namun dia menilai sudah lebih baik dari tahun lalu.
"Sudah lebih baik ya dari tahun kemarin untuk realisasi DMO, mungkin secara data bisa dicek ke Minerba dan PLN seperti apa, tapi dari asosiasi kami sudah merealisasikannya," ujarnya kepada kumparan, Kamis (29/12).
ADVERTISEMENT
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menjelaskan kendala belum tercapainya DMO hingga akhir tahun disebabkan perusahaan atau produsen sudah menggenjot realisasi DMO di awal tahun sebagai syarat perusahaan bisa ekspor batu bara.
Saat itu, pemerintah memberlakukan larangan ekspor batu bara lantaran terjadi krisis atau shortage batu bara di beberapa pembangkit PT PLN (Persero) yang sempat terancam blackout atau pemadaman total.
Adapun terpantau di dalam data MODI Kementerian ESDM, realisasi DMO batu bara sejak September hingga Desember 2022 memang nihil atau 0, berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya.
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Dengan demikian kalau kita lihat di MODI untuk 3 bulan terakhir DMO bisa dilihat 0. Selain itu, saya kira saat ini sulit bagi produsen batu bara untuk tidak memenuhi DMO karena adanya larangan untuk ekspor," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, terdapat 71 badan usaha atau perusahaan batu bara yang tidak melaksanakan kewajiban penjualan dalam negeri atau DMO sebesar 25 persen dari total produksi untuk sektor kelistrikan per Juli 2022.
Padahal, pemerintah telah menerbitkan 123 surat penugasan kepada pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), IUPK dan PKP2B. Sehingga, baru 52 perusahaan yang melakukan suplai batu bara ke PLN per Juli 2022.
"Dengan total volume penugasan sebesar 18,89 juta ton dan realisasinya sampai Juli sebesar 8 juta ton di 52 perusahaan," ujar Arifin saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (9/8).
Dia melanjutkan, dari 71 perusahaan batu bara yang tak menjalankan kewajibannya tersebut, 5 perusahaan mengatakan terkendala cuaca ekstrem dan 12 perusahaan memiliki spesifikasi batu bara yang tidak sesuai dengan kebutuhan PLN.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, 2 perusahaan belum beroperasi karena masalah lahan, 4 perusahaan kesulitan mendapatkan sewa dan moda angkutan batu bara, dan 48 perusahaan tidak melaporkan.