Produksi Bawang Merah Turun 30 Persen, RI Malah Naikkan Ekspor

14 Mei 2020 11:56 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok bawang merah di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (3/12). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stok bawang merah di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (3/12). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat adanya ekspor bawang merah di tengah kelangkaan.
ADVERTISEMENT
Kepala BP3 Kemendag, Kasan Muhri terkejut dengan hal itu. Sebab meski ada ekspor bawang merah, namun komoditas ini di pasaran langka.
"Saya agak surprise bawang merah, ada informasi adanya masalah ketersediaan ini karena faktor produksi yang mengalami penurunan sekitar 30 persen," katanya dalam webinar pangan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Kamis (14/5).
Menurut dia, kegiatan ekspor bawang merah terjadi pada periode Januari-Maret 2020 sebanyak 19 ton. Angka ekspor bawang merah itu naik 3 kali lipat dari periode sebelumnya pada tahun lalu.
"Tetapi saya lihat ini kalau dibandingkan Januari-Maret 2019 itu naik 3 kali lipat," ungkap Kasan.
Petani mengeringkan bawang merah setelah dipanen. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Tak hanya bawang merah, pihaknya juga mencatat kenaikan ekspor buah-buahan, sedikitnya 1 persen dengan negara tujuan salah satunya ke Korea dan Uni Emirat Arab (UEA).
ADVERTISEMENT
"Saya juga mencatat ekspor pangan Januari-Maret itu juga naik meski hanya 1 persen, terutama buah-buahan. Dan beberapa informasi yang saya peroleh, tetap ekspor pangan ke beberapa negara itu juga terjadi, ke Korea, UEA," ujar dia.
Sebelumnya Dalam rapat terbatas (13/5), Presiden Jokowi mengingatkan soal potensi krisis pangan di tengah wabah virus corona. Dia menjelaskan, mungkin panen pada musim ini masih baik. Namun, Jokowi mengingatkan panen di semester kedua nanti bisa saja bermasalah. Hal inilah yang harus menjadi perhatian seluruh kepala daerah.