Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Produksi Blok Mahakam Terus Merosot, SKK Migas Usul Beri Insentif
3 Februari 2021 18:27 WIB
Diperbarui 17 Februari 2021 8:26 WIB
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengusulkan berbagai insentif untuk Blok Mahakam agar laju penurunan produksi gas dan minyak mentahnya bisa ditahan. Tahun ini, produksi gas mahakam diperkirakan hanya 434 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
ADVERTISEMENT
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, ada dua macam insentif yang dibutuhkan di Blok Mahakam. Pertama insentif hulu migas mulai dari perubahan first tranche petroleum (FTP) shareable dari 20 persen menjadi 5 persen.
Lalu, depresiasi kita dipercepat atas biaya capital pada 4 tahun terakhir masa kontrak dan pengembalian penuh biaya capital pada 2037 dan kredit investasi.
“Berdasarkan kajian keekonomian antara KKKS (kontraktor kontrak kerja sama), SKK Migas, dan Kementerian ESDM, keseluruhan instrumen insentif hulu migas dan fiskal tersebut diperlukan untuk memberikan keekonomian yang wajar untuk Mahakam,” kata Dwi dalam paparan Komisi VII DPR RI, Rabu (3/2).
Untuk insentif fiskal, SKK Migas usul adanya pembebasan PPN dan PBB tahap eksplorasi pembebasan pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk biaya operasi fasilitas bersama. Lalu, pembebasan PPh dan PPN untuk alokasi biaya tidak langsung kantor pusat.
SKK Migas juga ingin ada pembebasan pajak dalam rangka impor dan bea masuk, domestic market obligation holiday, dan pembebasan biaya tarif Lembaga Manajemen Aset Negara, dan biaya pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) eks terminasi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan infografik yang dipaparkan Dwi, penurunan produksi gas bumi Mahakam bakal terus merosot hingga 2030 yang terus merosot. Begitu pun dengan produksi minyak dan kondensatnya. Tahun ini produksinya ditargetkan hanya 22 ribu barel per hari.
Menurut Dwi, penurunan produksi gas bumi dan minyak mentah Blok Mahakam terus turun bukan sejak diambil alih PT Pertamina (Persero) pada 2018, tapi sejak masih dikelola Total E&P Indonesie dari Prancis karena blok sudah tua.
"Ini kita lihat masih punya target untuk meningkatkan produksi Mahakam. Akan ada 620 sumur infill, 655 well intervention (short term dan mid term), pemasangan 9 kompresor baru, dan pembangunan 6 platform baru tahun ini," ujarnya.