Produksi CPO Naik, Konsumsi Biodiesel Sentuh 1 Juta Ton per Oktober 2024

24 Desember 2024 16:13 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kelapa sawit. Foto: Rahmad/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kelapa sawit. Foto: Rahmad/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat kenaikan produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan juga konsumsi per Oktober 2024, salah satunya untuk keperluan biodiesel mencapai 1 juta ton.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, mengatakan produksi CPO dan Palm Kernel Oil (PKO) pada Oktober 2024 mencapai 4.843 ribu ton, lebih tinggi 9,69 persen dibandingkan produksi September sebesar 4.415 ribu ton.
Secara tahunan hingga bulan Oktober, produksi CPO dan PKO tahun 2024 adalah 43.780 ribu ton, atau 4,56 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun 2023 yaitu sebanyak 45.776 ribu ton.
Sementara total konsumsi dalam negeri naik menjadi 2.083 ribu ton pada Oktober 2024, dari sebelumnya 1.989 ribu ton pada September 2024. Untuk keperluan biodiesel, naiknya sekitar 12,07 persen.
"Konsumsi untuk biodiesel naik menjadi 1.052 ribu ton pada Oktober dari 934 ribu ton pada bulan September 2024, naik 12,07 persen," ungkap Mukti melalui keterangan resmi, Selasa (24/12).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, konsumsi minyak sawit untuk pangan turun dari 865 ribu ton pada September 2024 menjadi 845 ribu ton pada bulan Oktober, menurun sekitar 2,31 persen, serta untuk oleokimia turun menjadi 186 ribu ton pada bulan Oktober dari 190 ribu ton pada bulan September atau sekitar 2,11 persen.
Mukti menuturkan, secara tahunan hingga Oktober, total konsumsi dalam negeri tahun 2024 mencapai 19.642 ribu ton atau 1,90 persen lebih tinggi dari tahun 2023 sebesar 19.276 ribu ton.
Konsumsi untuk pangan mencapai 8.375 ribu ton atau 3,64 persen lebih rendah dari tahun lalu sebesar 8.680 ribu ton, oleokimia 1.860 atau lebih rendah 1,48 persen dari tahun sebelumnya sebesar 1.888 ribu ton.
"Sedangkan biodiesel mencapai 9.407 ribu ton atau lebih tinggi 8.01 persen dari tahun sebelumnya sebesar 8.709 ribu ton," jelas Mukti.
ADVERTISEMENT
Ekspor CPO dan PKO Turun
Sementara itu, nilai ekspor CPO dan PKO secara bulanan mengalami kenaikan. Nilai ekspor pada Oktober mencapai USD 2.943 juta atau lebih tinggi 34,82 persen dari September sebesar USD 2.183 juta.
Total realisasi ekspor CPO dan PKO pada Oktober 2024 mencapai 2.888 ribu ton, naik dari 2.260 ribu ton pada September 2024 alias naik sebesar 27,79 persen. Kenaikan yang besar terjadi pada produk olahan CPO sebesar 31,66 persen dari 1.573 ribu ton pada September menjadi 2.071 ribu ton pada bulan Oktober.
Kemudian, diikuti CPO yang naik 169,53 persen dari 128 ribu ton pada September 345 ribu ton pada bulan Oktober. Sedangkan ekspor oleokimia turun sebesar 13,23 persen, dari 408 ribu ton pada bulan September menjadi 354 ribu ton pada bulan Oktober.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, nilai ekspor CPO menurun secara tahunan. Sampai dengan September, nilai ekspor tahun 2024 mencapai USD 22.472 juta atau 12,2 persen lebih rendah dari nilai ekspor 2023 sebesar USD 25.584 juta.
"Secara nasional ekspor tahun 2024 lebih rendah 10,0 persen dibandingkan dengan ekspor 2023 untuk periode Januari-Oktober," kata Mukti.
Dengan begitu, dia mencatat imbas produksi yang mengalami kenaikan 9,69 persen konsumsi dalam negeri yang naik 1,90 persen dan ekspor yang naik 27,8 persen, maka stok akhir Oktober turun menjadi 2.502 ribu ton dari 2.622 ribu ton pada akhir September 2024.
Mukti menuturkan, ekspor ke China hingga September 2024 lebih rendah 33,3 persen dari tahun 2023, demikian juga India 10,7 persen lebih rendah, Bangladesh 26,7 persen lebih rendah, dan Malaysia 34,3 persen lebih rendah, sedangkan untuk tujuan Timur Tengah 18,2 persen lebih tinggi dan Pakistan 1,3 persen lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Tandan buah segar kelapa sawit. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Menurut negara tujuannya, kenaikan ekspor di bulan Oktober terjadi untuk tujuan India, EU, Afrika, Pakistan, Timur Tengah, Bangladesh dan Malaysia, sedangkan untuk tujuan China dan USA turun. Berikut daftar selengkapnya.
1. India
Naik dari 242 ribu ton di September 2024, menjadi 719 ribu ton di Oktober 2024.
2. Uni Eropa
Naik dari 230 ribu ton di September 2024, menjadi 294 ribu ton di Oktober 2024.
3. Pakistan
Naik dari 174 ribu ton di September 2024, menjadi 237 ribu ton di Oktober 2024
4. Timur Tengah
Naik dari 112 ribu ton di September 2024, menjadi 171 ribu ton di Oktober 2024
5. Bangladesh
Naik dari dari 35 ribu ton di September 2024, menjadi 111 ribu ton di Oktober 2024
ADVERTISEMENT
6. Malaysia
Naik dari 73 ribu ton di September 2024, menjadi 91 ribu ton di Oktober 2024
7. China
Turun dari 487 ribu ton di September 2024, menjadi 437 ribu ton di Oktober 2024
8. Amerika Serikat
Turun dari 231 ribu ton di September 2024, menjadi 158 ribu ton di Oktober 2024