Produksi Gas Jambaran Tiung Biru Baru 100 Persen di Maret 2023

18 Januari 2023 20:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang tengah mempersiapkan diri memasuki proses gas-in di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (28/07).  Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Suasana proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang tengah mempersiapkan diri memasuki proses gas-in di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (28/07). Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) baru akan berproduksi penuh di Maret 2023.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut molor dari target yang ditetapkan SKK Migas sebelumnya, bahwa proyek strategis nasional (PSN) ini mencapai project acceptance atau berproduksi 100 persen di pertengahan Desember 2022.
Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo, mengatakan Blok JTB sudah mulai berproduksi di September 2022 dengan kapasitas 70-75 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Dari produksi sekitar 140 raw gass, raw gass ini gas yang keluar saja, banyak mengandung impurities. Dalam konteks meningkatkan nilai tambah, produk turunan itu yang diproduksi, produk turunannya H2SO4 (asam sulfat)," ujarnya saat konferensi pers, Rabu (18/1).
Wahju menjelaskan, produksi gas Blok JTB menemui kendala di acid gas enrichment unit, sehingga produksi produk turunan yang bersifat cair tersebut sedang dihentikan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Dia pun memastikan pihaknya sedang mengkaji permasalahan yang terjadi di Blok JTB. Dia menargetkan proyek JTB sudah bisa beroperasi penuh di Maret 2023.
"Semoga saja target kita di bulan Maret, kita bisa full capacity produksinya," pungkas Wahju.
Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sebelumnya, proyek JTB sudah melaksanakan pengaliran gas perdana atau Gas on Stream (GoS) 20 September 2022 lalu. Lapangan ini diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Jawa Timur dengan total kapasitas produksi 192 MMSCFD.
Kepala UPP JTB SKK Migas, menuturkan total kapasitas lapangan ini sebenarnya mencapai 315- 330 MMSCFD. Namun, hasil produksi mengandung banyak komponen seperti CO2 30 persen, 0,6 persen H2S (hidrogen sulfida), dan komponen lain yang tidak diinginkan.
Dengan demikian, total CO2 yang diproduksi dari JTB mencapai 100 juta CO2 per hari. "Ini jadi PR kami adalah emisi CO2, karena dari 315-330 MMSCFD raw gas ini, hampir 100 juta (ton) adalah CO2," tuturnya saat media briefing di Bojonegoro, Rabu (26/10/2022).
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, CO2 yang dihasilkan JTB akan diinjeksikan di proyek Enhanced Oil Recovery (EOR) lapangan migas Sukowati, yang seharusnya studi injeksi tersebut sudah rampung di Desember 2022.