Produksi Terhambat di China, Keuntungan Apple Diproyeksi Turun Jadi Rp 1.766 T

4 Februari 2023 13:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang menghadiri presentasi produk pada Apple Event "Far Out" di kantor pusat Apple, Cupertino, California, Amerika Serikat, Rabu (7/9/2022). Foto: Carlos Barria/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang menghadiri presentasi produk pada Apple Event "Far Out" di kantor pusat Apple, Cupertino, California, Amerika Serikat, Rabu (7/9/2022). Foto: Carlos Barria/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keuntungan Apple.Inc (AAPL.O) diproyeksi turun 5 persen di kuartal I 2023 menjadi USD 117,2 miliar atau sekitar Rp 1.766 triliun (kurs Rp 14.893 per dolar AS). Menurunnya keuntungan ini imbas dari penjualan yang turun akibat terhambatnya produksi iPhone 14 Pro dan Pro Max di China.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Reuters, Sabtu (4/2), laba per saham Apple juga merosot menjadi USD 1,88. CEO Apple Tim Cook memaparkan kebijakan lockdown di Zhengzhou, China, memperlambat produksi iPhone 14 Pro dan Pro Max. Kedua seri iPhone ini merupakan model terbaru dengan harga premium yang membantu mendorong margin Apple.
Selama lockdown di China, penawaran dan permintaan iPhone juga ikut terbatas. Hal ini pun menyebabkan penjualan iPhone di Negeri Tirai Bambu itu bahkan diproyeksi turun hingga 7 persen menjadi USD 23,9 miliar.
CEO Apple Tim Cook berfoto selfie dengan seorang tamu pada Apple Event "Far Out" di kantor pusat Apple, Cupertino, California, Amerika Serikat, Rabu (7/9/2022). Foto: Carlos Barria/Reuters
Selain itu, melemahnya kurs terhadap dolar AS juga menyebabkan keuntungan Apple menurun. Akibatnya, keuntungan penjualan dari luar Amerika merosot tajam dari level tertinggi tahun lalu. Apple telah memperingatkan investor bahwa masalah valuta asing seperti ini akan menghambat penjualan sebesar 8 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Apple Inc pada Kamis (3/2) memperkirakan bahwa pendapatan masih akan kembali turun pada kuartal kedua tahun ini. Meski begitu, penjualan iPhone kemungkinan akan kembali meningkat karena produksi telah kembali normal di China setelah kondisi kembali normal pasca COVID-19.
Dengan adanya situasi ekonomi yang sedang tidak baik, Cook memprediksi penjualan Apple yang tidak pasti itu akan merugikan kategori game dan iklan digital.
Para pemimpin Apple mencoba meyakinkan investor, meskipun perusahaan diterpa oleh siklus penjualan yang kembang-kempis untuk perangkat andalannya. Chief Financial Officer Apple Luca Maestri mencatat penjualan iPhone cenderung membaik dibandingkan periode Desember 2022.