Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Produsen Rajungan Kaleng Ini Targetkan Penjualan Naik 200% Setelah IPO
29 Desember 2017 11:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Produsen pasteurisasi rajungan dalam bentuk kaleng, PT Prima Cakrawala Abadi Tbk, mencatatkan saham perdananya melalui skema Initial Public Offreing (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Jumat (29/12). Perusahaan berkode emiten PCAR ini mendapat dana Rp 70 miliar.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan pencatatan saham tersebut, perseroan optimistis bisa mencatatkan penjualan di tahun depan hingga Rp 406 miliar atau naik hampir 200% dari penjualan tahun ini Rp 140 miliar. Laba juga diproyeksi naik menjadi Rp 11 miliar dari laba tahun ini sebesar Rp 1 miliar.
Direktur Utama PCAR, Raditya Wardana, mengatakan target peningkatan ini memang sangat signifikan. Sebab, selama ini perseroan memang membutuhkan modal untuk perputaran.
"Sehingga semakin banyak modal yang kita punya, penjualan juga makin meningkat,” kata Raditya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan SCBD, Jumat (29/12).
Untuk itu, perseroan menyiapkan produksi yang lebih besar. Saat ini pabrik-pabrik yang dimiliki masih under capacity yakni hanya sekitar 20% saja sehingga masih banyak ruang untuk dikembangkan.
ADVERTISEMENT
“Suntikan modal dari IPO ini tentunya akan meningkatkan produksi kita dari segi kapasitas maupun penambahan nelayan untuk penangkapan rajungan,” lanjutnya.
Sementara itu, volume penjualan juga ditargetkan meningkat dari 30 kontainer tahun ini menjadi 60 kontainer tahun depan, dengan kapasitas masing-masing kontainer sebanyak 36.000 kaleng untuk ekspor dan domestik.
Perseroan juga berencana menambah 10 miniplant untuk pengelupasan dan pengukusan rajungan, yakni di bagian Indonesia Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, dan Bangka Belitung dengan nilai investasi masing-masing sebesar Rp 800 juta.
Raditya mengungkapkan belanja modal yang disiapkan tahun depan adalah Rp 21 miliar yang didapat dari 30% dana IPO. Sementara 70% nya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.