Produsen Rajungan Kaleng Perluas Pasar Ekspor ke Eropa dan Asia

29 Desember 2017 13:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencatatan saham perdana PT ‎Prima Cakrawala Abadi (Foto:  Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan saham perdana PT ‎Prima Cakrawala Abadi (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR), produsen pasteurisasi rajungan dalam bentuk kaleng, akan memperluas pasar ekspor produknya ke Eropa dan Asia.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PCAR, Raditya Wardana, mengatakan saat ini komposisi ekspor sangat besar yakni 97% yang seluruhnya dikirim ke Amerika Serikat. Perusahaan sudah berencana ekspansi ke Asia yakni Jepang, China, dan Singapura serta Eropa yakni UK dan Belanda.
“Kami lihat pasar Asia dan Eropa sangat prospektif. Selain itu kami juga tidak mau ketergantungan pada ekspor ke AS saja,” kata Raditya di Gedung BEI, Kawasan SCBD, Jumat (29/12).
Namun, volume ekspor masih tetap akan didominasi Amerika sekitar 80%, sedangkan sisanya dibagi untuk pasar Asia, Eropa, dan domestik. Model bisnis yang dipakai memanfaatkan importir dan broker karena lebih menjanjikan dan menekan biaya daripada branding produk.
Sementara itu, porsi untuk konsumsi lokal sangat sedikit yakni 3%. Itu juga hanya didistribusikan pada hotel dan restoran-restoran di daerah Jawa Tengah saja.
ADVERTISEMENT
“Konsumsi rajungan dalam negeri sangat rendah karena harganya lebih mahal daripada kepiting. Jadi konsumen lebih memilih kepiting daripada rajungan,” katanya
Untuk menggenjot pasar domestik, perusahaan akan gencar ikut pameran yang digelar pemerintah. Namun, targetnya tetap tak begitu besar mengingat selera orang Indonesia yang masih lebih menyukai kepiting.
Selain itu, Prima Cakrawala Abadi akan ekspansi produk dengan membuat rajungan frozen. Berbeda dengan produksi selama ini di mana daging rajungannya telah dilepas, rajungan frozen disajikan dalam bentuk utuh. Sehingga, kedua tipe penikmat rajungan sama-sama terlayani.
“Sebenarnya marketnya masih lebih banyak dalam bentuk pasteurisasi, tapi ini bagus untuk improvisasi produk perusahaan kami,” ujarnya.
Pencatatan saham perdana PT ‎Prima Cakrawala Abadi (Foto:  Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan saham perdana PT ‎Prima Cakrawala Abadi (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Suplai rajungan sebagian besar dipasok dari para nelayan yang tersebar di sepanjang Pantai Utara, Lampung, Bangka Belitung, Pangkalan Bun, NTB, dan Makassar.
ADVERTISEMENT
Dana segar dari IPO sebesar Rp 70 miliar juga akan dialokasikan membantu pengadaan sekitar 70 kapal untuk para nelayan. Hal ini bertujuan untuk menambah ketersediaan bahan baku sehingga suplai rajungan semakin besar.
Perusahaan juga melihat potensi pasar yang bagus untuk produksi udang, walaupun produsen untuk udang sudah banyak. Tuna dan cumi-cumi juga dilirik.
Namun, Raditya mengatakan rencana diversifikasi ini belum akan direalisasikan dalam waktu dekat. Karena, saat ini perputaran modal untuk di rajungan saja sudah cukup besar.
“Kami memperbaiki kinerja dulu, memaksimalkan potensi market rajungan,” katanya.
Secara keseluruhan, perseroan menargetkan produksi meningkat dari 3 kontainer per bulan tahun ini menjadi 5 kontainer tahun depan atau 60 kontainer per tahun dengan masing-masing container berisi 36.000 kaleng.
ADVERTISEMENT
Perusahaan juga menargetkan peningkatan penjualan 200% menjadi Rp 406 miliar tahun ini.Laba juga diproyeksi naik menjadi Rp 11 miliar dari laba tahun ini sebesar Rp 1 miliar.