Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Profil AdaKami, Pinjol yang Viral Ada Dugaan Peminjam Bunuh Diri
21 September 2023 9:18 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Platform peer to peer (P2P) alias pinjol AdaKami sedang ramai diperbincangkan karena ada peminjamnya yang diduga bunuh diri lantaran terlilit pinjaman dan diteror debt collector.
ADVERTISEMENT
Kasus korban diunggah akun X @rakyatvspinjol. Korban yang diduga bunuh diri mendapat teror dan cacian dari pihak AdaKami. Korban juga dipecat dalam dalam pekerjaannya. Korban tersebut berjenis kelamin laki-laki dan memiliki seorang anak balita perempuan berusia 3 tahun.
Saat korban sulit membayar tunggakan pinjol dan telat membayar, teror dari debt collector AdaKami berdatangan. Teror pertama menyebabkan korban dipecat dari kantornya. DC Adakami terus menerus menelepon ke kantor korban yang akhirnya mengganggu kinerja operator telepon.
"Setelah itu, teror order fiktif Gojek/Gofood pun berdatangan. Dalam 1 hari, ada 5-6 order fiktif yang datang ke rumahnya. Driver ojol kadang ada yang mengerti kalau itu order fiktif, namun ada juga yang ngotot disuruh bayar,” tulis akun @rakyatvspinjol.
ADVERTISEMENT
Pihak keluarga mengangkat telepon yang terus menerus meneror K setelah K meninggal. Orang tersebut mengaku dari pihak AdaKami. Teror debt collector masih terus berlanjut dan masih terus mengirimkan order fiktif Gofood ke rumah korban, meskipun korban sudah meninggal dunia.
Meski begitu, pihak AdaKami sudah membantah nomor debt collector yang tercantum pada unggahan akun @rakyatvspinjol terdaftar dalam sistem perusahaan.
Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss, mengatakan pihaknya telah mengumpulkan data dan informasi yang relevan, serta melakukan verifikasi terhadap nomor DC pada unggahan tersebut.
“Saat ini, hasil penyelidikan kami menunjukkan bahwa nomor tersebut tidak terdaftar dalam sistem AdaKami. Kami berkomitmen akan terus mencari data dan informasi yang tambahan yang akurat guna membantu kami dalam melacak kejadian tersebut,” kata Jonathan dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Rabu (20/9).
ADVERTISEMENT
Profil AdaKami
Menurut laman resminya, AdaKami adalah sebuah platform peer-to-peer lending online lokal yang menyediakan fasilitas pinjaman (kredit) tanpa agunan. AdaKami dioperasikan oleh PT Pembiayaan Digital Indonesia.
PT Pembiayaan Digital Indonesia didirikan pada Juni 2018. Perusahaan berbadan hukum Indonesia tersebut sudah berizin di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan surat izin Nomor KEP-128/D.05/2019 tertanggal 13 Desember 2019.
Pemegang saham terbesar perusahaan adalah FinVolution Group, perusahaan financial technology (fintech) terkemuka asal China yang berdiri sejak tahun 2007. Berdasarkan laporan keuangan tahunannya, FinVolution Group memegang porsi 80 persen kepemilikan saham PT Pembiayaan Digital Indonesia.
Jajaran direksi AdaKami yaitu Bernardino M. Vega sebagai Direktur Utama dan Li Meng Michael sebagai Direktur Operasional. Sementara jajaran komisaris AdaKami yaitu Isenta Hioe sebagai Komisaris Utama, Ho Tak Leung Simon dan Amelia Kurniawan sebagai Komisaris.
ADVERTISEMENT
Dalam laman resminya, tercantum laporan laba rugi dan penghasilan tahunan per 31 Desember 2022. AdaKami meraup pendapatan sepanjang tahun 2022 sebesar Rp 1,24 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 170,3 miliar.
Perusahaan mencatatkan aset sebesar Rp 617,07 miliar, terdiri dari aset lancar Rp 579.2 miliar dan aset tidak lancar Rp 37,85 miliar. Sementara liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp 272,7 miliar dan ekuitas sebesar Rp 344,2 miliar.