Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU Penanggung Jawab Bisnis Tambang NU

7 Juni 2024 7:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
Plt. Bendah ara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofur (kiri) dan Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (kanan). Foto: Instagram @nuonline_id
zoom-in-whitePerbesar
Plt. Bendah ara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofur (kiri) dan Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (kanan). Foto: Instagram @nuonline_id
ADVERTISEMENT
Usai Presiden Jokowi memberi restu ormas keagamaan dapat mengelola bisnis tambang, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) langsung bersiap. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memastikan NU sudah memiliki perusahaan yang bergerak di bidang tambang.
ADVERTISEMENT
NU menjadi organisasi pertama yang disebut Menteri Investasi Bahlil Lahadalia akan mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP). Bisnis tambangnya batu bara.
Meski jadi ormas keagamaan, NU percaya diri bisa mengelola bisnis tambang. Karena itu, Gus Yahya mengatakan penanggung jawab dari proyek ini adalah Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofur yang punya juga pengusaha tambang batu bara.
Yahya memandang, NU memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kapabilitas untuk mengurusi tambang dan siap bekerja untuk PBNU.
"Dia (Bendahara Umum PBNU) mungkin termasuk segelintir orang (pengusaha tambang kelas kakap) itu, mungkin ya. Tapi paling tidak dia punya jaringan dari komunitas tambang ini," imbuh Yahya.
Konferensi pers terkait isu-isu mutakhir Haji 1445 H, yang digelar di Plaza PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Profil Bendum PBNU Gudfan Arif Ghofur

Gudfan Arif Ghofur atau kerap disebut Gus Gudfan merupakan salah satu dari 13 Bendahara PBNU untuk pengurus 2022-2027. Namun sejak Januari 2022, dia diangkat jadi Plt. Bendahara Umum PBNU menggantikan Mardani H. Maming yang ditangkap KPK karena kasus korupsi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs NU online, Jumat (7/6), Gus Gudfan merupakan putra dari seorang Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, KH Abdul Ghofur. Ia aktif menjadi kader dan pengurus NU, hingga menjabat Plt Bendum PBNU sekaligus berprofesi sebagai pengusaha di beberapa perusahaan.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf, berbicara pada konferensi pers terkait konflik Hamas-Israel di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Di NU, ia beberapa kali menempati posisi sebagai bendahara. Pada masa khidmah 2012-2017, Gus Gudfan menjabat Bendahara Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa. Kemudian, ia bertugas sebagai Bendahara Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Timur masa khidmah 2013-2018. Selanjutnya, Gus Gudfan diberi amanah untuk menjadi Penasihat RMI PWNU Jawa Timur 2018-2023 dan Penasihat Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor masa khidmah 2019-2023.
Sejak ibtidaiyah hingga tsanawiyah, Gus Gudfan menempuh pendidikan di Lamongan dan aliyah di Jombang, Jawa Timur. Di perguruan tinggi, Gus Gudfan menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Darul Ulum Jombang. Ia merupakan sosok sukses menjalani usaha. Usai kuliah, ia menggeluti dunia bisnis sejak 2003 hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Shutterstock
Dalam perjalanan bisnisnya, Gus mendirikan beberapa perusahaan di berbagai bidang mulai dari minyak dan gas, petrokimia, informasi dan telekomunikasi (IT), serta pertambangan batu bara. Di situ, dia menjadi komisaris dan direksi.
Tak hanya di Jakarta, beberapa perusahaan yang dipimpinnya itu juga memiliki kantor cabang di beberapa wilayah Indonesia seperti Surabaya, Bali, Semarang, dan Cilegon.
"Kalau tambang batu bara di Kalimantan Tengah. Ada empat sebenarnya, yang tiga lagi proses pembebasan lahan dan pengurusan izin," tutur Gus Gudfan ke NU Online.