Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Profil Indonesia Airlines, Maskapai Pendatang Baru di Bawah Bendera Singapura
10 Maret 2025 14:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
PT Indonesia Airlines Group (INA) menjadi sorotan usai maskapai pendatang baru ini dikabarkan milik perusahaan asal Singapura Calypte Holding Pte. Ltd.
ADVERTISEMENT
Manajemen mengatakan, PT Indonesia Airlines Group resmi berdiri setelah didaftarkan Calypte Holding Pte Ltd sebagai anak perusahaan kepada notaris pada Jumat, 7 Maret 2025 lalu.
Calypte Holding Pte. Ltd merupakan perusahaan yang berbasis di Singapura tepatnya di Paya Lebar Quarter 1. Berdasarkan unggahan di Instagram resmi perusahaan @calypteholding yang dikutip kumparan, Senin (10/3), pusahaan ini bergerak di sektor beberapa sektor seperti energi terbarukan, aviasi, agrikultur dan real estate yang berkelanjutan.
Perusahaan ini dipimpin oleh Iskandar sebagai Executive Chairman yang merupakan orang asal Aceh berusia 42 tahun. Berdasarkan laman LinkedIn Ia merupakan lulusan akuntansi dan keuangan dari Universitas Syiah Kuala, Aceh.
Iskandar sebelumnya juga sempat menempati berbagai posisi di Sientatek Energi Indonesia, Daiwatech Indonesia, dan SequisLife. Ia juga sempat meniti karir di sektor perbankan yakni Bank Permata, Bank Danamon dan Bank CIMB Niaga. Ia juga pernah menjadi Pelaksana Kepala di Kementerian Keuangan dan Manajer Program dan Proyek di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias.
ADVERTISEMENT
Maskapai Bakal Berbasis di Soekarno-Hatta
Terkait basis lokasi maskapai baru tersebut, Iskandar menjelaskan nantinya Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Berdasarkan perencanaan bisnis dan hasil studi kelayakan yang telah disusun, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional di mana dalam tahap awal akan mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap,” ujarnya.
Nantinya armada yang digunakan adalah 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).
ADVERTISEMENT
Perihal manajemen, nantinya tim manajemen akan berasal dari berbagai maskapai besar di di dunia yang sudah ada.
Belum Ajukan Izin Operasi ke Kemenhub
Meski begitu, Plt Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Ditjen Hubud, Mokhammad Khusnu, mengatakan pemerintah hingga saat ini belum menerima permohonan perizinan dari perusahaan tersebut.
"Hingga saat ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan belum menerima pengajuan perizinan ataupun permohonan terkait pendirian dan operasional perusahaan angkutan udara niaga berjadwal tersebut," kata Khusnu dalam keterangannya, Senin (10/3).
Khusnu menuturkan, jika mengacu kepada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, setiap badan usaha yang akan menjalankan kegiatan angkutan udara niaga berjadwal di Indonesia wajib memiliki Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal.
ADVERTISEMENT
Kemudian, perusahaan juga harus mengantongi Sertifikat Operator Pesawat Udara (Air Operator Certificate/AOC), sesuai dengan PM 33 tahun 2022 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 119 tentang Sertifikasi Pengoperasian Pesawat Udara untuk Kegiatan Angkutan Udara, setelah memenuhi seluruh persyaratan administratif, teknis, dan operasional yang telah ditetapkan.
Urus Sertifikat Operasi
Tim Pengembangan Indonesia Airlines mengatakan perusahaan bersama konsultan tengah menyusun dokumen untuk proses perizinan dan pengajuan Air Operation Certificate (AOC) kepada Kemenhub.
"Rencananya Indonesia Airlines akan mengajukan AOC pada bulan Mei 2025 dan ditargetkan Indonesia Airlines akan menerima sertifikat AOC pada bulan November 2025," katanya saat dihubungi kumparan, Senin (10/3).