Profil Maman Abdurrahman: Dari Presiden BEM Trisakti hingga Menteri UMKM

Politikus Partai Golkar Maman Abdurrahman tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Minggu malam (20/10). Maman Abdurrahman masuk ke dalam jajaran sebagai Menteri UMKM.

Prabowo memecah nomenklatur Kementerian Koperasi dan UKM, menjadi dua. Kementerian Koperasi dan Kementerian UKM. Berikut kumparan merangkum profil Maman:

Mantan Aktivis, Lulusan Universitas Trisakti

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman berdiri saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Maman Abdurrahman, seorang politikus Partai Golkar, lahir di Pontianak pada 10 September 1980. Ia memulai pendidikan dasarnya di Jakarta sebelum kembali ke Pontianak dan melanjutkan sekolah di SMPN 13 Pontianak dan SMAN 3 Pontianak.

Setelah itu, Maman kembali ke Jakarta untuk mengejar gelar sarjana di bidang Teknik Perminyakan di Universitas Trisakti, yang ia raih pada tahun 2008.

Semasa kuliah, Maman sangat aktif dalam organisasi mahasiswa dan pernah menjabat sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti.

Menitih Karier Politik dari Staf Ahli

Maman Abdurrahman tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan

Setelah lulus, Maman menapaki dunia politik dengan bergabung bersama Partai Golkar. Pada tahun 2018, ia menjabat sebagai Tenaga Ahli di Kementerian Sosial, kemudian menjadi Anggota Pengganti Antar Waktu (PAW) DPR RI, dan akhirnya menduduki posisi Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, yang bertanggung jawab di bidang energi, riset, teknologi, dan lingkungan hidup.

Kini, di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Maman Abdurrahman dipercaya sebagai Menteri UMKM. Ia diberikan tugas penting untuk meningkatkan kelas 64 juta pelaku UMKM di Indonesia, membantu mereka berkembang dan bersaing di pasar yang lebih besar.

Pengalaman dan visi Maman diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam pengembangan sektor UMKM di Indonesia.