Profil Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia Dua Periode Sejak 2018

24 Mei 2023 8:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil FMCBG G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022). Foto: Antara
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil FMCBG G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022). Foto: Antara
ADVERTISEMENT
Perry Warjiyo akan dilantik menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028 di Mahkamah Agung pada Rabu (24/5) pukul 09.00 WIB. Dia merupakan calon tunggal Gubernur BI yang diusulkan oleh Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Bank Indonesia, Perry menjadi Gubernur BI sejak mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 24 Mei 2018, berdasarkan Keputusan Presiden RI No.70/P Tahun 2018 tanggal 16 April 2018.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018.
Perry memiliki karier yang panjang di BI sejak tahun 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur.
Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo pada tahun 1959. Setelah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta pada tahun 1982, Perry melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada tahun 1989 dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Foto: Dok. Istimewa
Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI.
ADVERTISEMENT
Sebelum kembali ke BI pada tahun 2009, Perry Warjiyo menduduki posisi penting selama 2 tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada tahun 2007-2009.
Kecintaannya pada ilmu pengetahuan membuat Perry gemar menulis dan pernah menerbitkan sejumlah buku, jurnal, dan makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu internasional.