Profil Rachmat Kaimuddin yang Mundur dari Jabatan CEO Bukalapak

29 Desember 2021 12:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 5 Januari 2022 19:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
M. Rachmat Kaimuddin.  Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
M. Rachmat Kaimuddin. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini terbilang mendadak, karena pada Kamis (9/12) dia baru saja menggelar temu media.
ADVERTISEMENT
Pengunduran diri Rachmat Kaimuddin tersebut disampaikan Corporate Secretary PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Perdana A. Saputro. Menurutnya, surat pengunduran diri Rachmat Kaimuddin diterima Perseroan pada Selasa, 28 Desember 2021.
"Pengunduran diri tersebut akan ditindaklanjuti dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," demikian dinyatakan Perdana dalam surat ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/12).
Tapi Perdana tidak menjelaskan alasan mundurnya Rachmat Kaimuddin dari posisi CEO Bukalapak.

Sosok Rachmat Kaimuddin

Rachmat Kaimuddin diumumkan sebagai CEO Bukalapak pada 8 Desember 2019, menggantikan Achmad Zaky yang merupakan pendiri Bukalapak.
Berdasarkan profil LinkedIn, sebelumnya Rachmat bekerja sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan di PT. Bank Bukopin Tbk sejak 2018.
Kehadirannya di Bank Bukopin sebenarnya sudah dimulai sejak 2014, di mana ia masuk dalam jajaran dewan komisaris perusahaan. Secara keseluruhan, ia telah menghabiskan waktu sekitar 5 tahun 8 bulan di Bank Bukopin.
M. Rachmat Kaimuddin. Foto: Dok. Pribadi
Soal sejarah kariernya, pria berusia 42 tahun ini memulai dunia kerjanya dengan menjadi Hardware Design Engineer di perusahaan AS, Teradyne, Inc pada 2001 lalu. Rachmat melanjutkan kariernya di Boston Consulting Group pada 2003, International Finance Corporation pada 2007, serta di PT Cardig Air Services sebagai Managing Director dan Chief Financial Officer (CFO) selama 2009 hingga 2011.
ADVERTISEMENT
Sembari berperan sebagai CFO di Cardig, Rachmat juga menjabat sebagai Principal di perusahaan ekuitas besutan Thomas Lembong, Quvat Management, sejak 2008 hingga 2018. Kariernya pun semakin menanjak dan ia menjabat sebagai Direktur di PT Semen Bosowa Maros pada 2014 dan naik jabatan sebagai Managing Director pada 2016.
Karier cemerlangnya ini juga berasal dari latar belakang pendidikannya yang merupakan lulusan kampus luar negeri ternama. Rachmat merupakan lulusan sarjana Science and Engineering Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, pada tahun 1998 hingga 2001.
Ia pun melanjutkan kuliah S2-nya di Stanford Graduate School of Business, Master of Business Administration. Ia berhasil menyelesaikan studi pascasarjananya itu dalam waktu dua tahun, yakni 2006 hingga 2008.
ADVERTISEMENT
Rachmat resmi menduduki jabatan CEO Bukalapak per 6 Januari 2020. Pergantian kepemimpinan dari Achmad Zaky ke Rachmat Kaimuddin merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk mempersiapkan Bukalapak memasuki dekade keduanya dan merealisasikan misinya untuk menjadi e-commerce yang berkelanjutan.
Rachmat Kaimuddin (kanan) jadi CEO baru Bukalapak gantikan Achmad Zaky. Foto: Dok. Bukalapak
Saat diangkat 2 tahun lalu, Rachmat mengaku terharu dan bangga mendapat kepercayaan dari pendiri Bukalapak untuk memimpin startup e-commerce bergelar unicorn ini. Dia berharap bisa dapat membantu Bukalapak memberi dampak luas untuk Indonesia.
"Saya percaya Bukalapak adalah tempat di mana saya bisa bekerja bersama kawan-kawan saya untuk membuat perubahan positif yang berguna bagi bangsa dan negara ini," katanya dalam siaran pers yang diterima kumparan, Senin (9/12).

Mengantar Bukalapak IPO

Di bawah kepemimpinan Rachmat, Bukalapak resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021. Bukalapak menjadi perusahan ke-28 yang IPO tahun ini, serta menjadi perusahaan ke-704 yang mencatatkan saham di BEI.
Rachmat Kaimuddin. Foto: Bukalapak
Rachmat mengeklaim bahwa IPO perseroan menjadi salah satu penawaran umum perdana terbesar di Indonesia. Di samping itu, ia menyatakan Bukalapak sebagai perusahaan teknologi unicorn pertama yang masuk ke bursa.
ADVERTISEMENT
"Hari ini (6 Agustus 2021) bersejarah di mana PT Bukalapak.com Tbk menjadi perusahaan teknologi unicorn pertama yang tercatat di BEI, sebagai salah satu penawaran umum perdana terbesar di Indonesia," katanya.
Masuknya Bukalapak ke pasar modal juga menorehkan rekor sebagai unicorn pertama yang melantai di bursa saham Indonesia dan bahkan perdana di bursa kawasan Asia Tenggara.