Program B35 Bakal Diterapkan Sementara hingga Penyerapan TBS Petani Normal

25 Juli 2022 18:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengisian bahan bakar Biodiesel B30 pada mobil truk di Kementerian ESDM. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengisian bahan bakar Biodiesel B30 pada mobil truk di Kementerian ESDM. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan rencana pemerintah untuk meningkatkan program biodiesel 30 persen (B30) menjadi B35. Program B35 artinya meningkatkan campuran minyak sawit mentah pada bahan bakar minyak dari sebelumnya 30 persen (B30) menjadi 35 persen (B35).
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Menteri Perdagangan Oke Nurwan mengatakan bahwa kebijakan tersebut bersifat sementara hingga tandan buah segar (TBS) petani sawit bisa kembali terserap normal.
“Mungkin sifatnya sementara dalam rangka berupaya menyerap TBS dari petani. Dan mungkin itu perlu jadi pertimbangan untuk dilakukan penambahan serapan selain minyak goreng juga untuk B35, setelah kembali lagi situasi normal kita bisa kembali lagi ke B30,” kata Oke dalam acara dialog virtual CNBC, Senin (25/7).
Oke menjelaskan, kebijakan tersebut diambil lantaran saat ini ekspor CPO masih terhambat. Akibatnya serapan TBS petani ke pabrik kelapa sawit tersendat.
“Karena total ekspor kita dari total sawit itu hanya 34 juta ton. Sekarang lagi terkendala dan posisinya menumpuk di dalam negeri sehingga selain tentunya menyalurkan ke ekspor perlu juga perlu dijadikan saluran lain,” kata Oke.
ADVERTISEMENT
Adapun data Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menunjukkan bahwa stok crude palm oil (CPO) Indonesia per Awal Juli sebesar 12,4 juta ton. Sementara konsumsi per bulan Juli ini hanya 1,5 juta ton, artinya ada stok yang sangat berlimpah sebesar 10,9 juta ton. Padahal normalnya stok dalam negeri 3-4 juta ton per bulan, berarti sudah 300 persen di atas normal.

Kesiapan BPDPKS Danai Program B35

Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
Plt Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kabul Wijayanto menyatakan kesiapannya dalam mendanai program B35 tersebut.
Kabul menjelaskan bahwa pendanaan B35 itu merupakan mandatori BPDPKS untuk mendanai selisih antara harga indeks pasar solar dengan harga indeks pasar biodiesel, yang mana harga indeks pasar biodiesel dipengaruhi oleh harga CPO global.
ADVERTISEMENT
“Kami pastikan bahwa proses yang sekarang sudah kita proyeksikan harga minyak mentah yang semakin tinggi sehingga gap yang sebelumnya menjadi tanggungan pendanaan mandatori biodiesel tahun 2022 ini semakin kecil karena harga indeks pasar solar lebih tinggi dibanding dengan harga indeks pasar dari biodiesel,” ujar Kabul.