Program Listrik Desa Masuk Agenda Prioritas PLN Tahun 2025

2 Desember 2024 17:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak berdiri di depan rumahnya yang telah diterangi lampu program listrik masuk desa daerah tertinggal di Dusun Jabal Antara, Aceh Utara. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak berdiri di depan rumahnya yang telah diterangi lampu program listrik masuk desa daerah tertinggal di Dusun Jabal Antara, Aceh Utara. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
ADVERTISEMENT
PT PLN Persero memasukkan program listrik desa di dalam agenda prioritas PLN tahun 2025, selaras dengan program itu, PLN juga fokus menjalankan 4 program strategis lainnya dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama (Dirut) PT PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, RKAP 2025 PLN selaras dengan inisiatif strategis dalam Rancangan Jangka Panjang (RJP) PLN 2025-2045. Di antaranya, pilar ekonomi hijau, infrastruktur kelas dunia, inovasi dalam digitalisasi, dan kepemimpinan inklusi sosial.
"Untuk mencapai High Quality Growth di tahun 2025, telah dipetakan potensi-potensi yang ada sehingga target penjualan tahun 2025 sebesar 327,7 TWh, tumbuh 20,47 TWh atau 6,7 persen terhadap prognosa penjualan tahun 2024," tutur Darmawan Prasodjo saat rapat dengar pendapat di DPR, Jakarta, Senin (2/12).
Darmawan bilang, PLN berkomitmen meningkatkan elektrifikasi hingga pelosok Tanah Air lewat program listrik desa. Tahun 2025, PLN mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun untuk melistriki 1.092 desa di 35 provinsi, dengan 85 ribu pelanggan.
ADVERTISEMENT
"PLN telah menyiapkan Road Map Listrik Desa, berkolaborasi dengan Forkopimda dan stakeholder terkait," ucapnya.
Lebih lanjut, dalam kesempatannya, PLN berjanji siap menyelesaikan amanah untuk menghadirkan listrik di seluruh Indonesia serta menjalankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Laba bersih perseroan hingga Oktober 2024 mencapai Rp 50,1 triliun. Angka ini naik dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 40 triliun.
Sementara itu, EBITDA perseroan mencapai Rp 94,7 triliun atau naik dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 80,9 triliun. Cash flow operasional perusahaan naik menjadi Rp 32,3 triliun dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 18,1 triliun.