Program Makan Bergizi Gratis Butuh 82 Juta Butir Telur per Hari

8 Oktober 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah siswa menyantap makanan bergizi gratis saat simulasi program makan siang gratis di SD Negeri Jagalan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024). Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa menyantap makanan bergizi gratis saat simulasi program makan siang gratis di SD Negeri Jagalan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024). Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan kebutuhan harian bahan baku untuk program makan bergizi gratis, yakni 500 liter susu sapi hingga 82 juta butir telur ayam. Dia memastikan kebutuhan itu akan dipenuhi seluruhnya di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Dadan mengatakan, total anggaran harian makan bergizi gratis mencapai Rp 800 miliar ketika program ini berjalan penuh menyasar 82,9 juta penerima. Dari anggaran tersebut, 85 persen dialokasikan untuk membeli bahan baku atau produk pertanian.
"85 persen dari uang yang di-spending untuk intervensi itu untuk membeli produk-produk pertanian. Untuk membeli bahan-bahan, karena kami masak setiap hari, kemudian kami deliver ke anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui untuk dimakan setiap hari," katanya saat BNI Investor Daily Summit 2024, Selasa (8/10).
Dadan memaparkan, uang itu akan berputar di dalam negeri, khususnya pedesaan yang memasok bahan baku untuk program makan bergizi gratis. Pasalnya, pemerintah mengutamakan peran koperasi dan BUMDes.
Dia melanjutkan, pihaknya sudah melakukan percontohan atau uji coba program makan bergizi gratis selama kurang lebih 9 bulan. Program ini akan dijalankan melalui satuan pelayanan yang melayani sekitar 3.000 anak.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"Setiap hari itu dibutuhkan 200 kg beras, 350 kg ayam, atau 3.000 telur, dan juga 350 kg sayur. Butuh juga susu 500 liter sekali. Jadi ini jumlah yang sangat besar," ungkap Dadan.
ADVERTISEMENT
Badan Gizi Nasional baru akan menjalankan 5.000 satuan pelayanan mulai tahun depan. Dadan menargetkan, akan ada sekitar 30.000 satuan pelayanan ketika program ini berjalan penuh.
"Itu baru satu satuan pelayanan. Kalau nanti program ini berjalan secara menyeluruh, akan ada kurang lebih 30.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia yang melayani ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah yang mulai dari PAUD, sampai SMA," tuturnya.
Dadan menambahkan, khusus untuk pasokan susu sapi sebanyak 500 liter per hari untuk setiap satu satuan pelayanan, maka dibutuhkan total sapi perah hingga 60 ekor.
"Dibutuhkan dalam satuan pelayanan itu 60 ekor sapi. Kalau dalam satu kecamatan ada lima satuan pelayanan, maka sebetulnya minimal 300 sapi sudah harus ada dalam satu kecamatan," imbuh dia.
ADVERTISEMENT

Kelebihan Pasokan Telur dan Daging Ayam

Sementara untuk telur ayam, Dadan mengatakan bahwa kebutuhannya yaitu satu butir telur per hari untuk setiap penerima. Dengan begitu, perlu 82 juta butir telur setiap harinya ketika program berjalan penuh. Dia meyakini pasokannya tidak perlu impor, karena terjadi kelebihan produksi di dalam negeri.
Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka, kembali mengunjungi lokasi uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 02 Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (26/9). Foto: Dok. Istimewa
"Jadi selama ini Indonesia kelebihan telur 200.000 ton per tahun, kelebihan ayam 600.000 ton, yang itu tidak terserap oleh pasar. Padahal di sisi lain, banyak anak yang kurang gizi," ungkap Dadan.
Kondisi kelebihan pasokan tersebut, menurut Dadan, lantaran kemampuan daya beli masyarakat yang rendah sehingga tidak mampu menyerap produksi peternak. Maka dari itu, program makan bergizi gratis dinilai menjadi solusi dari kelebihan pasokan ini.
"Badan Gizi hadir di tengah-tengah untuk menyerap produk yang kelebihan, menyalurkan kepada yang membutuhkan," tandas Dadan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menilai program makan bergizi gratis menjadi berkah bagi dunia usaha sebagai pemasok bahan baku makanan. Dia mencontohkan untuk telur saja butuh 82 juta butir setiap harinya alias 1 butir untuk setiap penerima.
"Direncanakan setiap hari kita akan sediakan 82 juta butir telur tiap hari. Ini manfaatnya ya bisa dihitung lah, kan ada pedagang telur, ada pedagang sayur, ada pedagang lain sebagainya," kata dia saat Diskusi Ekonomi Kadin Indonesia, Senin (7/10).
Pelaksanaan program makan bergizi gratis ini, lanjut Hashim, butuh anggaran Rp 450 triliun untuk beberapa tahun yang bisa efektif menggenjot pertumbuhan ekonomi, di mana saat ini Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sekitar Rp 22.000 triliun.
ADVERTISEMENT
"Ada dugaan 26 persen ekonomi Indonesia di luar yang tercatat BPS. Berarti grey economy sebetulnya, ekonomi Indonesia bukan 22.000, sesungguhnya, jadi 28.000 triliun. That’s the real Indonesia economic. ini suatu kesempatan yang luar biasa," tandasnya.