Program Makan Siang Gratis Prabowo Butuh 6 Juta Ton Beras hingga 4 Juta KL Susu

22 Februari 2024 13:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sujatmiko (tengah) saat mendatangi lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sujatmiko (tengah) saat mendatangi lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Program makan siang dan susu gratis yang merupakan janji kampanye paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memerlukan 6,7 juta ton beras hingga 4 juta kiloliter (KL) susu sapi.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, mengatakan 6,7 juta ton beras dan 4 juta kiloliter susu sapi tersebut untuk memenuhi komposisi makanan 4 sehat dan 5 sempurna.
“Dalam skala penuhnya akan memerlukan hingga 6,7 juta ton beras per tahun, 1,2 juta ton daging ayam per tahun, 500 ribu ton daging sapi per tahun, 1 juta ton daging ikan per tahun, berbagai kebutuhan sayur mayur dan buah‐buahan, hingga kebutuhan 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun,” kata Budiman melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (22/2).
Budiman optimistis program itu 100 persen akan memberikan manfaat pada sekitar 82,9 juta anak sekolah dan pesantren seluruh Indonesia. Dalam dokumen Visi, Misi dan Program Prabowo‐Gibran, program makan siang dan susu gratis direncanakan berlangsung secara bertahap dan ditargetkan mencapai 100 persen pada tahun 2029. Program ini akan memerlukan pembiayaan skala penuh hingga mencapai Rp 450 triliun.
Capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menari setelah menyampaikan pidato dalam acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
"Sehingga diperkirakan secara bertahap, program ini memerlukan pembiayaan sebesar Rp 100‐120 triliun pada tahun pertama pemerintahan Prabowo‐Gibran,” ujar Budiman.
ADVERTISEMENT
Budiman mengatakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), UMKM, dan koperasi akan dimanfaatkan untuk menyusun rantai pasok khusus penyediaan kebutuhan bahan pangan program ini. Sementara industri besar pangan nasional berperan untuk mendorong peningkatan kualitas, produktivitas, serta penerapan teknologi pertanian.
Tidak hanya pemanfaatan BUMDES, sekitar 10 ribu desa dari total 74.961 desa akan terlibat memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan program ini. Kemudian, sekitar 20 ribu desa bisa membangun peternakan ayam pedaging dan petelur hingga usaha sapi perah.
“2 ribu desa nelayan untuk penyediaan ikan segar, serta ribuan desa lainnya dilibatkan dalam pemenuhan kebutuhan sayur mayur, buah‐buahan hingga bumbu masak untuk penyediaan makan siang gratis,” ungkap Budiman.
Budiman menilai dengan pendekatan gotong royong produksi pangan, 40‐50 persen dari kebutuhan pembiayaan program dari sumber APBN dapat dihemat jika hanya melakukan pembelanjaan hilir.
ADVERTISEMENT
Budiman memperkirakan alokasi APBN yang dibutuhkan pada tahun pertama pelaksanaan program makan siang gratis sekitar Rp 50‐60 triliun. Angka APBN sebesar itu dapat diatur pemerintah melalui efisiensi anggaran dan peningkatan penerimaan negara.