Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dibahas Jokowi di Sidkab Hari Ini
26 Februari 2024 7:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sempat menuturkan makan siang gratis yang diusung pasangan Prabowo-Gibran ini masuk dalam pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.
Hal ini mengingat, pasangan Prabowo-Gibran masih unggul dalam perhitungan versih KPU dengan perolehan suara hampir 60 persen.
“Anggarannya ada bertahap, nanti hari Senin (26/2) kita ini kan (rapat), ada skalanya (penggelontoran),” tutur Airlangga di kantornya, Jumat (23/2).
“(KEM) PPKF sedang dibahas nanti Senin akan ada sidang kabinet, jadi tunggu aja Senin,” tambah dia.
Diketahui, Airlangga sudah memastikan program makan siang ini sudah menjadi bagian dari pembahasan KEM-PPKF, sehingga akan dianggarkan dalam APBN 2025.
Adapun berdasarkan informasi, sidang kabinet Jokowi bersama para menterinya akan diagendakan hari ini, pukul 09:30 WIB di Istana Negara Jakarta.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan program makan siang gratis bakal menelan biaya sebesar Rp 450 triliun per tahun.
ADVERTISEMENT
Namun, program ini akan dilaksanakan secara bertahap di tahap pertama biaya yang diperlukan sekitar Rp 100 triliun hingga 120 triliun.
"Program ini dalam skala penuh 100 persen akan memberikan manfaat pada sekitar 82,9 juta anak sekolah dan pesantren seluruh Indonesia," kata Budiman dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (22/2).
Budiman menjelaskan, anggaran untuk program makan siang gratis bersumber dari APBN. Namun, angka itu masih bisa ditekan 40 persen hingga 50 persen jika pemerintah menggunakan dana yang ada untuk menyiapkan sumber bahan pangan alih-alih membeli makanan jadi.
Sekitar 10 ribu desa dari total 74.961 desa akan terlibat untuk memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan program ini. Kemudian, sekitar 20 ribu desa bisa membangun peternakan ayam pedaging dan petelur hingga usaha sapi perah.
ADVERTISEMENT
“Sehingga alokasi APBN yang dibutuhkan pada tahun pertama pelaksanaan program ini diperkirakan sekitar Rp 50 triliun hingga 60 triliun saja," katanya.