Progres Konstruksi Tol Balikpapan-Samarinda Tak Sesuai Target, Kenapa?

8 September 2018 15:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (07/09/2018). (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (07/09/2018). (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Progres konstruksi Tol Balikpapan-Samarinda yang akan dikelola PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda saat ini di bawah target yang ditetapkan. Padahal pembangunan tol tersebut ditargetkan dapat selesai pada Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, progres konstruksi per 24 Agustus 2018 sebesar 65,98 persen. Padahal ditargetkan pada waktu yang sama, progres konstruksi mencapai 67,95 persen.
Pun untuk tanah tol yang akan memiliki panjang 99,55 kilometer (km) itu hingga kini masih belum bebas sepenuhnya. Pada 24 Agustus 2018, tercatat progres pembebasan lahan Tol Balikpapan-Samarinda baru 94,6 persen.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Kementerian PUPR, Refly Ruddy Tangkere, membeberkan alasan progres konstruksi dan pembebasan lahan tak sesuai rencana karena terdapat kendala teknis dan nonteknis.
Proyek Tol Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Foto: Dok: PT Jasa Marga)
zoom-in-whitePerbesar
Proyek Tol Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Foto: Dok: PT Jasa Marga)
“Tentunya hambatan ada nonteknis dan teknis ya sehingga mungkin belum sesuai rencana,” ujarnya kepada kumparan, Sabtu (8/9).
Dia membeberkan, kendala teknis yang dihadapi yaitu karena adanya lahan tol yang melintasi Taman Hutan Rakyat sehingga membutuhkan waktu untuk konsolidasi. Selain itu, permasalahan cuaca juga turut menjadi kendala.
ADVERTISEMENT
“Kita tahu akhir-akhir ini cuaca hujan yang cukup ekstrem, dan akibat hujan tersebut penanganan pengerjaan tanah jadi sulit dilaksanakan,” papar Refly.
Sementara untuk kendala nonteknis yaitu terkait adanya adjustment atau penyesuaian lahan saat pengerjaan dilakukan, di mana ada penambahan lahan yang digunakan untuk membangun simpang susun dan gerbang utama tol.
“Pembebasan lahan kami terus coba kebut. Strategi kendala teknis, kami coba kerjakan infrastruktur yang bisa ditangani dulu, jadi pengerjaan tetap tidak terhenti,” bebernya.
Adapun progres pembangunan saat ini yakni seksi I (Balikpapan km 13-Samboja) 86,7 persen, seksi II (Samboja-Muara Jawa) 60,72 persen, seksi III (Muara Jawa-Palaran) 75,61 persen, seksi IV (Palaran-Samarinda) 53,31 persen, dan seksi V (Balikpapan-Bandara Sepinggan) 44,8 persen.
ADVERTISEMENT