Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Promosi Pariwisata di Vietnam, RI Dapat Potensi Devisa USD 2,72 Juta
9 September 2018 7:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Dalam pameran International Travel Expo Ho Chi Minh City (ITE HCMC) 2018, Paviliun Indonesia dikunjungi oleh sekitar 5.000 orang. Pameran berlangsung selama 3 hari dari tanggal 6-8 September 2018 di Saigon Exhibition & Convention Center, Ho Chi Minh City, Vietnam pada 6-8 September 2018.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama 11 pelaku bisnis pariwisata (sellers) mempromosikan destinasi unggulan (brand) di Indonesia, antara lain Bandung; Great Bali; Great Jakarta; Great Kepri; Jogja-Solo-Semarang; Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat; Medan; Makassar; Lombok; dan Banyuwangi.
Dari 3 hari pameran didapatkan potensi transaksi dari 3.822 pax (wisatawan) dengan perkiraan potensi devisa sebesar USD 2,72 juta atau Rp 40,27 miliar.
Potensi devisa ini dihitung berdasarkan jumlah wisatawan yang berkomitmen mengunjungi Indonesia sebanyak 3.882 orang, dikalikan dengan rata-rata pengeluaran turis asal Vietnam sebesar USD 701 per orang sehingga totalnya USD 2,72 juta, dan dikonversi ke rupiah (kurs Rp 14.800).

Selain potensi transaksi, ada 484 wisatawan Vietnam yang sudah melakukan transaksi. Berbeda dengan 3.882 wisatawan yang masih baru komitmen, 484 wisatawan ini sudah membayar paket wisata untuk jalan-jalan ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Real transaction sebanyak 484 pax dengan nilai Rp 5,02 miliar, dimana destinasi wisata yang paling diminati adalah Bali, Jakarta, Batam, Yogyakarta," kata Kepala Bidang Pemasaran Wilayah Indochina Kemenpar, Heri Hermawan, saat ditemui kumparan di Ho Chi Minh City, Minggu (8/9).
Berbagai cara dilakukan untuk mencuri perhatian pengunjung pameran. Paviliun Indonesia yang terletak paling depan dekat pintu masuk dihiasi oleh Pinisi, kapal layar tradisional khas Sulawesi Selatan. Pengunjung yang lewat juga dapat mencicipi kopi-kopi khas Indonesia.
Pertunjukkan tari-tari tradisional digelar, di antaranya Tari Zapin Lenggang Kipas dari Kepuluan Riau, Tari Udumbara khas Betawi, dan Tari Marpangir dari Sumatera Utara. Banyak pengunjung yang tertarik dan mengajak para penari berfoto.
Perhatian pengunjung juga tersedot oleh kuis berhadiah di Paviliun Indonesia. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan ke pengunjung misalnya di mana ibu kota Indonesia, siapa nama Presiden Indonesia, dan pengetahuan umum lainnya. Pengunjung yang datang ke Paviliun Indonesia tak hanya dari Vietnam saja, ada juga dari negara-negara Asia dan Eropa.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) Vietnam sebanyak 8 juta di mana tujuan utamanya ke negara-negara Jepang, Thailand, China. Sedangkan Indonesia belum menjadi tujuan utama wisatawan Vietnam ke luar negeri. Kemenpar menargetkan peningkatan kunjungan wisman dari Vietnam menjadi 74.000 orang di 2018, dari sebelumnya 64.000 di 2017.
ITE HCMC 2018 merupakan kegiatan pameran Business to Business (Trade Show) dan Business to Customer (Consumer Show) yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh Ho Chi Minh City Department of Tourism, Vietnam National Administration of Tourism (VNAT), dan Vietnam National Trade Fair and Advertising Company (Vinexad) serta Informa Co.
Turut berpartisipasi berbagai lembaga maupun perusahaan dari berbagai negara seperti Brunei, Kamboja, Jerman, India, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Taiwan, dan industri pariwisata lainnya. Pameran tahun ini merupakan partisipasi Kemenpar yang ke-4 kalinya.
ADVERTISEMENT