Proses Penutupan Sumur YYA-1 yang Bocor Berjalan Aman dan Stabil

23 September 2019 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers penanganan gelembung gas di sumur YYA-1 Blok ONWJ di Kantor Pusat Pertamina. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers penanganan gelembung gas di sumur YYA-1 Blok ONWJ di Kantor Pusat Pertamina. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah mencapai milestone baru dalam penanganan sumur YYA-1 yaitu dengan keberhasilan proses "intercept" dimana sumur Relief Well telah berhasil terkoneksi dengan Sumur YYA -1 per Sabtu 21 September 2019 pukul 10.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Relief Well adalah proses mematikan sumur YYA-1 dengan pengeboran dari samping yang dilakukan dari Rig Soehanah yang berjarak 1 km dari sumur YYA-1. Proses koneksi antar sumur ini berhasil dilakukan dengan baik dan lebih cepat dibandingkan estimasi jadwal waktu yang direncanakan yaitu pada akhir September 2019.
Taufik Aditiyawarman selaku Ketua Tim Penanganan menyampaikan bahwa suksesnya mengkoneksikan antar sumur ini adalah sebuah tahapan penting dalam upaya mematikan sumur YYA-1.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu (kiri) berbincang dengan Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Meidawati (kanan) saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Senin (23/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
“Dengan terkoneksinya dua sumur ini, maka saat ini kami dalam posisi telah dapat mengendalikan sumur YYA-1," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (23/9).
Lebih lanjut Taufik menambahkan, langkah selanjutnya adalah dilakukan proses “Dynamic Killing” dengan memompakan lumpur berat untuk melawan tekanan dalam sumur YYA-1, sehingga tercapai keseimbangan dan menyetop aliran minyak dan gas dari sumur tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu ke depan masih merupakan masa kritikal karenanya tetap dilakukan monitoring untuk memastikan kestabilan sumur dan memastikan tidak ada fluida yang keluar dari sumur YYA-1. Monitoring dilakukan melalui aerial survey, kamera thermal dan untuk di dalam laut menggunakan Remotedly Operated Vehicles (ROV). Bila kondisi dinyatakan stabil maka akan dilakukan tahap selanjutnya yaitu pemompaan semen untuk proses mematikan sumur YYA-1 secara permanen.
“Kami berterima kasih terhadap semua support masyarakat dan stakeholders, sekaligus kami juga mohon doanya agar seluruh tahapan untuk mematikan sumur YYA-1 ini berjalan dengan baik sehingga kami dapat lebih fokus dalam penanganan dampak masyarakat, pemulihan lingkungan, dan penanganan Anjungan YYA serta Rig Ensco-67,“ pungkasnya.