news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Proyek Bandara Baru Nabire Perlu Antisipasi Kerawananan Gempa

20 Desember 2017 18:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi di Nabire (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di Nabire (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Nabire, Papua. Di antara berbagai kegiatan yang berlangsung Rabu (20/12), Presiden yang bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, juga meninjau proyek bandar udara baru di Nabire.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mendampingi Presiden menjelaskan, lahan bandara baru memiliki luas 400 hektar. Sementara panjang runway-nya direncanakan 2.400 meter. Kawasan bandara memiliki ketinggian sekitar dua meter di atas permukaan laut.
Menhub juga mengungkapkan kerawanan lokasi bandara baru, yang harus diantisipasi. "Kita mesti hati-hati karena potensi gempanya tinggi. Gempanya di sini (bisa) 6 SR. Itu berpengaruh terhadap struktur bandara. Pemadatan itu mesti melakukan suatu yang optimal dan kita harus mencapai ketinggian 8 meter dari permukaan laut," kata Budi Karya Sumadi di Nabire, Papua, Rabu (20/12).
Maket Bandara Nabire (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Maket Bandara Nabire (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Menurutnya, Nabire memerlukan bandara baru karena bandara yang sekarang sudah sulit dikembangkan. Yakni permukiman di sekitar bandara sudah terlalu padat, juga dikelilingi pegunungan. Akibatnya Bandara Internasional Douw Aturure di Kota Nabire, harus dipindahkan ke lokasi baru.
ADVERTISEMENT
Proyek ini akan dimulai tahun depan, dan diharapkan bisa selesai pada 2019 mendatang.
“Tapi kalau misal tidak selesai, Jokowi ingin peresmiannya bisa mundur sedikit. Mungkin tahun mundurnya 2020. Tapi Pak Bupati tadi mintanya 2019,” ujar Jokowi.