Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Proyek Bendungan Karian Rampung, Bisa Hasilkan Listrik 1,8 MW
9 Januari 2024 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bendungan Karian akan berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro, yang menghasilkan listrik hingga 1,8 megawatt (MW). Selain itu, Jokowi juga mengatakan, Bendungan Karian akan memberikan manfaat irigasi bagi 22 ribu hektare sawah yang berada di Kota Tangerang, Jakarta bagian barat, dan juga Kabupaten Bogor.
"Bendungan ini juga bermanfaat bagi pengendali banjir di Kabupaten Serang dan Kecamatan Rangkasbitung. Bendungan ini juga berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik tenaga mikrohidro yang menghasilkan listrik 1,8 megawatt (MW)," ujar Jokowi, Senin (8/1).
Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menjelaskan proyek yang menggunakan dana hibah dari Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Korea Selatan dan APBN ini merupakan bendungan terbesar ketiga di Indonesia.
"Bendungan Karian merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dan menjadi bendungan terbesar ketiga di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Jatigede, memiliki area genangan seluas 1.773 Ha dengan daya tampung bruto sebesar 314,7 juta meter kubik (m3) dan daya tampung efektif sebesar 207,48 juta m3," tutur Hanugroho.
Tidak hanya itu, Bendungan Karian juga memiliki beberapa manfaat diantaranya, dapat menjadi suplesi untuk Daerah Irigasi (D.I) Ciujung seluas 22 ribu ha, Penyedia air baku untuk Kabupaten Lebak, Kota dan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Provinsi DKI Jakarta sebesar 9,1 m3 per detik dan juga sebagai pasokan air baku untuk Kota Cilegon serta Kabupaten Serang sebesar 5,5 m3 per detik.
ADVERTISEMENT
"Bendungan Karian juga bermanfaat sebagai pengendali banjir dengan kemampuan reduksi sebesar 657,5 m3 per detik serta berpotensi menjadi pembangkit energi listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,8 MW. Harapannya bendungan ini juga dapat menjadi destinasi wisata air dan argo ekonomi untuk masyarakat setempat," jelasnya.
Proyek Bendungan Karian memiliki total nilai investasi sebesar Rp 1,8 triliun ini dikerjakan secara joint operation bersama Daelim (Korea Selatan) dengan porsi 51 persen, Waskita Karya 22 persen, dan Wijaya Karya 27 persen, sehingga Waskita memiliki porsi sebesar Rp 396 miliar.
Hanugroho berharap, dengan hadirnya Bendungan Karian ini menjadi pemerataan pembangunan infrastruktur bagi daerah di Indonesia serta kesejahteraan bagi masyarakat Banten. "Perseroan juga terus berkomitmen untuk menyelesaikan proyek PSN dan non PSN dengan tepat waktu dan mutu yang baik," tambahnya.
ADVERTISEMENT