Proyek Hilirisasi Batu Bara Wajib untuk 7 Perusahaan, Ini Daftarnya

6 Mei 2025 15:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Ritz Carlton Pasific Place, Selasa (26/11/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Ritz Carlton Pasific Place, Selasa (26/11/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan terdapat 7 perusahaan yang wajib melaksanakan hilirisasi batu bara, dengan total investasi USD 11,47 miliar atau setara Rp 188,67 triliun (kurs Rp 16.449 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan hilirisasi batu bara diwajibkan bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sesuai kelanjutan operasi dari Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).
Perusahaan yang termasuk eks PKP2B generasi I meliputi PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Adaro Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, PT Multi Harapan Utama (MHU), PT Tanito Harum, dan PT Berau Coal.
Tri juga mengakui, pengembangan hilirisasi batu bara di Indonesia masih belum maksimal, hingga perlu diawasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ini sampai sekarang memang masih memiliki beberapa kendala, sampai sekarang masih ada diskusi-diskusi yang perlu, tapi ini juga sudah menjadi atensi dan supervisi dari KPK," ungkapnya saat Rapat dengan Komisi XII DPR, Selasa (6/5).
ADVERTISEMENT
Tri menjelaskan daftar proyek hilirisasi batu bara masing-masing perusahaan, yakni PT Arutmin Indonesia berupa metanol dan amonia, dengan total investasi USD 2,7 miliar, PT KPC berupa metanol dengan investasi USD 2,17 miliar.
Kemudian, PT Kideco Jaya Agung untuk tahap komersial I yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan tahap komersial II berupa amonia dan urea.
"MHU semikokas, Tanito Harum juga semikokas, dan Berau Coal metanol," imbuh Tri.
Proyek hilirisasi batu bara semikokas PT MHU memiliki investasi USD 81,3 juta sementara PT Tanito Harum sebesar USD 42,23 juta, serta proyek metanol PT Berau Coal dengan investasi USD 774,8 juta.
Dengan demikian, Kementerian ESDM mencatat investasi seluruh proyek hilirisasi batu bara milik 7 perusahaan tersebut mencapai USD 11.471.167.698.
ADVERTISEMENT