Proyek Kereta Api Makassar-Parepare Ditargetkan Rampung Mei 2022

5 Oktober 2021 16:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja beraktivitas di lokasi pengerjaan proyek rel kereta api trans Sulawesi di Desa Pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja beraktivitas di lokasi pengerjaan proyek rel kereta api trans Sulawesi di Desa Pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
ADVERTISEMENT
Pemerintah masih proses mengerjakan proyek jalur Kereta Api (KA) Makassar ke Parepare. Adanya proyek tersebut membuat jalur KA tidak hanya terbatas di Pulau Jawa dan Sumatera saja.
ADVERTISEMENT
Direktur Lalu lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Danto Restyawan, mengungkapkan jalur kereta di Makassar direncanakan selesai pada Mei 2022.
“Sulawesi ini sedang kita kembangkan dari Makassar ke Parepare direncanakan Mei 2022 ini selesai dibangun dan bisa segara dioperasikan,” kata Danto saat webinar yang digelar Bisnis Indonesia, Selasa (5/10).
Danto belum bisa memastikan waktu pengoperasiannya. Ia hanya menjelaskan kalau kereta di Makassar tersebut juga nantinya bakal melayani angkutan barang.
"Akan ada kereta penumpang dan kereta barang. Kalau barang itu angkutan semen dari Tonasa menuju Pelabuhan Garongkong," ujar Danto.
Pekerja beraktivitas di lokasi pengerjaan proyek rel kereta api trans Sulawesi. Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Danto memastikan pembangunan jalur kereta tersebut tidak hanya berhenti di Makassar ke Parepare. Rencananya, akses ke bandara juga bakal dibangun.
ADVERTISEMENT
"Secara perlahan ini akan terus kami kembangkan sampai ke dalam bandara Makassar, perlahan dikembangkan," ungkap Danto.
Berdasarkan informasi di laman Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, proyek KA Makassar-Parepare sepanjang 144 km merupakan bagian dari jaringan KA Trans Sulawesi yang akan menghubungkan seluruh Pulau Sulawesi.
Nilai investasinya dari proyek yang berada di bawah tanggung jawab Kemenhub ini mencapai Rp 8,25 triliun. Status perkembangan proyek saat ini masih pada tahap konstruksi.
Pada 6 Februari 2019, ditetapkan pemenang lelang KPBU adalah konsorsium PT PP (Persero) - PT Bumi Karsa-PT China Communications Construction.