Proyek LRT Medan hingga Trem Surabaya Akan Ditawarkan ke Investor

19 Juli 2018 10:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trem tanpa sopir di China (Foto: China Daily)
zoom-in-whitePerbesar
Trem tanpa sopir di China (Foto: China Daily)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersiap memulai proyek Light Rail Transit (LRT) Medan, LRT Bandung, Kereta Api Bali, dan Trem Surabaya. Rencananya, keempat proyek itu akan ditawarkan ke investor di 2019.
ADVERTISEMENT
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi menyampaikan, pembangunan empat proyek perkeretaapian itu akan memakai skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Kita inginkan melalui KPBU, kita harapkan pengajuan ke investor bisa dimulai di 2019,” katanya kepada kumparan, Kamis (19/7).
Uji coba LRT Palembang (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba LRT Palembang (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Untuk proyek LRT Medan, rencananya akan dibangun sepanjang 21 km dengan biaya investasi sekitar USD 353 juta atau sekitar Rp 5,083 triliun (kurs Rp 14.400). Sementara untuk LRT Bandung pada tahap awal yang dibangun koridor III sepanjang 8,5 km berbiaya Rp 1,4 triliun.
Sedangkan proyek kereta api di Bali akan menghubungkan Kota Denpasar ke Ubud dan Singaraja. Untuk trem Surabaya rencananya akan mereaktivasi jalur lama yang menghubungkan Joyoboyo-Urip Sumoharjo-Panglima Sudirman.
ADVERTISEMENT
“Biayanya untuk trem Surabaya mungkin tidak terlalu besar. Nanti pendanaan dipakai juga untuk pembelian trem,” ucap Zulmafendi.
Dia pun menjelaskan, empat proyek perkeretaapian itu dibangun untuk meningkatkan konektivitas nasional, dan mempercepat pembangunan melalui peningkatan pergerakan penumpang. Mulai tahun ini, market sounding mulai dilakukan.