Proyek MRT Fase II Bengkak Jadi Rp 26 Triliun

24 Agustus 2022 17:44 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara melintas di dekat area proyek MRT Jakarta fase 2A CP 201 di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Jumat (26/2).  Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara melintas di dekat area proyek MRT Jakarta fase 2A CP 201 di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Jumat (26/2). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Biaya proyek MRT fase II yang dibangun dari Bundaran HI hingga Kota bengkak dari sebelumnya Rp 22,5 triliun menjadi Rp 26 triliun. Melambungnya modal untuk proyek ini karena terkendala sejumlah hal.
ADVERTISEMENT
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut penyebab pertama adalah akibat kompleksitas konstruksi. Kedua, kondisi lahan yang tidak stabil dan masuk kawasan wisata Kota Tua.
"Sehingga tentunya perlu lebih berhati-hati secara struktur dan panjang yang north south ini 12,3 km dan seluruhnya masuk di underground (bawah tanah). Berbeda dengan yang sebelumnya dari 5,7 km itu underground dan 10 km elevated (melayang)," ujar Airlangga usai ratas di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/8).
Selain melaporkan biaya proyek bengkak, dalam rapat itu dirinya mendapatkan arahan dari Jokowi untuk titik akhir dari pada proyek ini. Musababnya di Ancol barat masih terkendala pembebasan lahan.
"Sehingga di minta dipertimbangkan, katakanlah dicarikan alternatif lain di wilayah Ancol ataupun di Marina," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Untuk masalah lahan, Airlangga mengatakan akan berkoordinasi dengan Menteri ATR Hadi Tjahjanto maupun Gubernur DKI Anies Baswedan. Dia juga memastikan Jepang akan mendukung pembiayaan dari proyek ini.