Proyek Pelabuhan di Ambon Mandek 11 Tahun, Luhut: Selesaikan, Jangan Jadi Yoyo!

7 Oktober 2021 20:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: dok. WulingMotors
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: dok. WulingMotors
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Maluku Murad Ismail, serta para rombongan membahas pembangunan Pelabuhan Yos Sudarso di Ambon, Maluku, Kamis (7/10).
ADVERTISEMENT
Pembangunan pelabuhan baru di Ambon dinilai sangat diperlukan, mengingat lokasi Pelabuhan Ambon berada di daerah pusat perdagangan, pemukiman, dan fasilitas umum lainnya. Pelabuhan baru Ambon nantinya akan diintegrasikan dengan pusat kegiatan perikanan dan dirancang untuk mewujudkan Provinsi Maluku menjadi Lumbung Ikan Nasional (M-LIN). Program ini didorong agar dapat meningkatkan jumlah ekspor dan dalam jangka panjang memunculkan multiplier effect yang menyejahterakan masyarakat.
Pelabuhan baru di Ambon, Luhut mengungkapkan, sebenarnya sudah direncanakan sejak 11 tahun lalu. Namun tak kunjung terealisasi karena adanya tarik ulur. Luhut menyebutnya seperti mainan yoyo.
"Ini sudah direncanakan dari 11 tahun lalu dan Presiden RI ingin agar ini segera selesai. Jangan jadi yoyo lagi," tegas Luhut dalam keterangan resmi, Kamis (7/10).
ADVERTISEMENT
"Sepanjang itu dilakukan untuk kepentingan nasional, nggak ada conflict of interest, just do it. Nggak akan ada masalah. Kalau mau maju, kita harus ubah pola pikir dan mau kolaborasi," Luhut menambahkan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Dalam kunjungan tersebut, Luhut menyebutkan bahwa Kota Ambon membutuhkan 'sentuhan-sentuhan' dari pusat. "Saya kesini untuk mendengarkan permasalahan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya yang diambil karena Ambon membutuhkan dukungan pemerintah pusat," ujarnya.
Sebagai wilayah dengan produksi ikan yang melimpah, dalam pembangunan pelabuhan baru tersebut ditemui beberapa permasalahan, seperti pelabuhan kargo dan peti kemas eksisting yang akan mencapai kapasitas maksimum dalam 10-15 tahun mendatang, padatnya akses keluar dan masuk Teluk Ambon, dan pelabuhan perikanan yang telah melebihi kapasitas.
Oleh karena itu, dirancang lah pelabuhan baru Ambon yang mengusung konsep pelabuhan terintegrasi. "Pelabuhan tersebut akan dibangun menggunakan APBN dan ditambah dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha," sebut Menhub Budi Karya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, sudah dibuat percepatan pembangunan karena proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional. "Tetapi dalam implementasinya, kita harus rangkul Pelindo IV dalam program KPBU," ujarnya.
Rencananya, pada bulan Desember 2021 akan dilaksanakan groundbreaking pelabuhan.
Merespons hal tersebut, Gubernur Maluku pun menyampaikan bahwa tidak ada masalah. Lahan sudah selesai dibebaskan sejak adanya Peraturan Presiden mengenai percepatan pembangunan pelabuhan. "Ini pun menjadi pemantik bagi kami, pemerintah daerah, karena 3 dari 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dapat ditemukan di Maluku," kata Murad Ismail.
Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Maluku, Kamis (25/3). Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
Pelabuhan ini diharapkan mampu menjadi pusat beberapa kegiatan, antara lain terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan, kawasan industri logistik, terminal liquefied natural gas dan pembangkit listrik. Kemudian, untuk pendanaan tahun 2022-2024 akan memanfaatkan maritime fund atau biaya dari sektor privat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terkait segi lingkungan, pemerintah pusat mendorong agar nantinya pelabuhan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT). Dalam kesempatan yang sama, Luhut meminta agar PLN membantu mencari potensi pemanfaatan tidal wave, geothermal, dan angin di Provinsi Maluku.
Maluku memiliki potensi gas sebanyak 500 Megawatt (MW). Sementara itu, PT PLN siap mendukung 40 MW kebutuhan Pelabuhan Ambon Baru dari jumlah potensi listrik sebanyak 100 MW.