Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Proyek Pelabuhan Patimban Paket 5 Ditarget Rampung November 2025
6 Oktober 2024 7:45 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan terus menggenjot pembangunan proyek Pelabuhan Patimban Paket 5, yang ditargetkan rampunh pada November 2025. Proyek Strategis Nasional (PSN ) yang berada di Subang, Jawa Barat ini diharapkan mampu menurunkan biaya logistik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Setelah infrastruktur Patimban Phase 1 (paket 1-4) rampung, kini tahap konstruksi memasuki Phase 2, yaitu pekerjaan Paket 5 yang sudah mulai berjalan. Paket 5 memiliki total nilai proyek sebesar Rp 3,7 triliun.
Pemerintah menargetkan penurunan biaya logistik nasional menjadi 8 persen pada 2045 dari saat ini sebesar 14,29 persen. Upaya tersebut dilakukan melalui penguatan penataan logistik nasional diperkuat dengan adanya Instruksi Presiden RI (Inpres) Nomor 5 Tahun 2020 tentang kebijakan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE).
Pelabuhan Patimban di Subang Jawa Barat ini ditargetkan akan bisa menampung kapasitas sebanyak 7,5 juta TEUs setiap tahunnya untuk peti kemas, dan 600.000 kendaraan.
Adapun untuk pekerjaan konstruksi ini direncanakan akan diselesaikan dalam waktu 31 bulan dengan lingkup pekerjaan utama terdiri dari Dermaga Terminal Kendaraan dengan Panjang 381 m, Dermaga Service Boat dengan Panjang 367 m, Dermaga Ro-Ro dengan Panjang 170 m, pekerjaan reklamasi dengan metode Cement Deep Mixing (CDM) dan Cement Pipe Mixing (CPM) seluas 20 hektare serta pekerjaan pengerukan dengan kedalaman -14 m.
ADVERTISEMENT
Mulai beroperasi sejak 2021, Pelabuhan Patimban telah memainkan peran penting dalam meningkatkan kekuatan ekonomi nasional dengan menghubungkan Kawasan Industri yang mencakup berbagai wilayah strategis seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan pasar internasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, Pelabuhan Patimban memberikan dampak signifikan pada Kawasan Metropolitan Rebana yang meliputi tujuh kabupaten/kota yaitu Subang, Indramayu, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Kuningan, dan Kota Cirebon.
Kawasan Rebana diestimasikan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian mencapai 7,16 persen, membuka peluang terciptanya 4,39 juta lapangan pekerjaan, serta peningkatan investasi sebesar 7,77 persen.
“Jadi harapannya, koridor utara Jawa akan lebih efisien dengan adanya Pelabuhan ini, sekaligus membantu traffic di Jakarta tidak terlalu macet”, ujar Airlangga dalam keterangannya, Minggu (6/10).
ADVERTISEMENT
Dibangun atas tujuan utama meringankan biaya logistik dengan mendekatkan jarak pelabuhan dari kawasan industri dan meningkatkan konektivitas perdagangan, pelabuhan Patimban ini tidak hanya menjadi jantung ekonomi lokal, tetapi juga menjanjikan dampak yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Setelah Paket 5 ini selesai, total panjang dermaga kontainer akan mencapai 840 meter, dengan luas area container terminal mencpaai 40 hektar, dan alur pelayaran mencapai kedalaman -14 meter. Kapasitas terminal peti kemas juga bertambah menjadi total 2 juta TEUS dan alur pelayaran dapat dilalui kapal-kapal petikemas raksasa dengan ukuran 61.000 DWT yang dapat mengangkut hingga 4.600 TEU's.
Kontraktor yang melaksanakan pembangunan Pelabuhan Patimban adalah konsorsium Toa Corporation, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Wakachiku Construction, Hutama Karya, dan PT Brantas Abipraya (Persero) atau konsorsium TWWHA JO yang antara lain beranggotakan PT.Anugerah Samudera Madanindo (ASM) sebagai kontraktor yang telah berpengalaman dalam Marine Construction & Dredging.
ADVERTISEMENT
"Beberapa tantangan di lapangan, salah satunya kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi bahkan terkadang hujan dan badai, namun kontraktor pelaksana berkomitmen untuk senantiasa bekerja sebaik mungkin untuk dapat memenuhi target penyelesaian pembangunan yaitu tanggal 4 November 2025," ujar Direktur Utama PT. Anugerah Samudera Madanindo (ASM), Faris Muhammad Abdurrahim.
Ia juga mengatakan, sebagai kontraktor pelaksana keselamatan kerja adalah hal penting yang wajib dijaga, sehingga K3 dijadikan budaya kerja, terbukti dengan diperoleh Zero Lost Time Injury (LTI) selama 1,4 juta jam kerjaoleh Perusahaan tersebut.
Pelabuhan Patimban ini akan menjadi angin segar bagi para pelaku industri khususnya yang selama ini bertumpu pada Pelabuhan Tanjung Priok untuk memiliki pilihan lain dalam pengiriman barang. Pelabuhan Patimban akan menjadi salah satu Hub Logistik dan pelabuhan singgah Tol laut Trayek T-3, serta mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Proyek Pelabuhan Patimban ini sangat strategis, sehingga Kontraktor Pelaksana berjuang segenap sumber daya untuk mengkontribusikan seluruh kinerja, kompetensi terbaik dari putra bangsa Indonesia sebagai salah satu dukungan kemajuan perekonomian Indonesia.