Proyek Pipa BBM Cilacap-Bandung Rembes, Pertamina Selidiki Penyebabnya

6 Agustus 2022 19:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Pusat Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Pusat Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Rembesan Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di sekitar lokasi proyek pipa BBM Cilacap-Bandung (CB) 3, Dusun Lengkong, Desa Jeruklegi Kulon, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab terjadinya rembesan tersebut.
"Kami bersama pihak Kerja Sama Operasional (KSO) PT Hutama Karya (Persero) dan PT Timas Suplindo selaku pelaksana proyek pipa CB 3 masih melakukan investigasi terhadap penyebab rembesan itu," katanya, dikutip dari Antara, Sabtu (6/8).
Brasto berkata, pihaknya telah melokalisasi area rembesan yang dilanjutkan dengan penggalian tanah untuk mencari titik kebocoran pada pipa BBM yang rembes untuk dilakukan perbaikan.
Adapun rembesan yang terjadi pada Rabu (3/8) dini hari tersebut diketahui berasal dari pipa CB 1. Karena terjadi rembesan, lanjutnya, penyaluran BBM dari Cilacap menuju Bandung dialihkan melalui jalur pipa CB 2.
ADVERTISEMENT
"Pipa CB 1 dan CB 2 yang ada saat ini merupakan pipa multifungsi. Pipa tersebut dapat digunakan untuk menyalurkan gasoline (Pertalite, Pertamax, dan sebagainya) maupun gasoil (Solar, Dex, dan sebagainya) secara bergantian dari Cilacap menuju Bandung," jelasnya.
Pekerja dari PT Hutama Karya (Persero) dan PT Timas Suplindo selaku pelaksana proyek pipa BBM Cilacap-Bandung (CB) 3 menggali area rembesan untuk mencari titik kebocoran pada pipa CB 1 di Dusun Lengkong, Desa Jeruklegi Kulon. Foto: Hutama Karya/HO ANTARA
Terkait dengan jenis BBM yang rembes dan mengotori Sungai Jambu di Dusung Lengkong, Brasto mengatakan hal itu terdiri atas dua jenis yakni gasoil dan gasoline.
"Kebetulan masih ada sisa-sisa gasoil yang ikut keluar bersama gasoline karena memang pipa tersebut multifungsi," tutur Brasto.
Menurut dia, Pertamina telah berupaya melakukan penanganan terhadap dampak rembesan BBM tersebut terhadap lingkungan, salah satunya dengan melokalisasi dan menyedot BBM yang mengotori Sungai Jambu.
Selain itu, PT Hutama Karya (Persero) juga telah membuka posko pengaduan di Markas Kepolisian Sektor Jeruklegi mulai hari ini. Dia menyebut, masyarakat bisa sampaikan keluhan terkait rembesan BBM ke posko tersebut.
ADVERTISEMENT
Deputi Construction Manager PT Hutama Karya (Persero) Darmawan Setiadi mengatakan pihaknya telah menggali area rembesan BBM dengan menggunakan ekskavator.
"Targetnya hari ini (6/8) atau paling lambat besok (7/8) sudah akan dilakukan penutupan lubang itu. Jadi pipanya sudah ketemu, area sudah kami lokalisasi, sudah kami gali dengan ekskavator, rencana penambalannya 1-2 hari ini paling lambat, kami maksimalkan," ungkapnya.
Rembesan BBM di tepi Sungai Jambu, Dusun Lengkong, Desa Jeruklegi Kulon, pertama kali diketahui warga pada hari Rabu (3/8), pukul 04.30 WIB.
Saat itu, warga mencium bau BBM dan setelah cek ternyata berasal dari Sungai Jambu yang dilewati proyek pemasangan pipa BBM, sehingga kejadian tersebut segera dilaporkan ke pihak-pihak terkait.