Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Proyek Tanggul Laut Raksasa Dilanjutkan, Pemerintah Kaji Biaya dan Uji Kelayakan
19 Maret 2025 16:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkap Kementerian PU berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW). Saat ini pembangunan akan dilanjutkan untuk Tahap B sepanjang 21 km.
ADVERTISEMENT
Terkait pembangunan tahap B, Dody menjelaskan saat ini Kementerian PU masih melakukan kajian untuk pembiayaan dan uji kelayakan. Hal ini mempertimbangkan desain yang bisa mengacu pada dua desain yakni Integrated Flood Safety Plan Giant Sea Wall Tahap B Jakarta yang disiapkan Kementerian PU atau dengan Masterplan tahun 2016 dari Bappenas.
“Kami telah menyelesaikan pembangunan tanggul pengaman pantai utara Jakarta Tahap A sepanjang 12,66 km. Pada tahun 2020, pembangunan dilanjutkan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan panjang tambahan mencapai 33,54 km,” kata Dody dalam keterangan tertulis pada Rabu (19/3).
Pembangunan tahap B merupakan lanjutan dari pembangunan tahap A yang merupakan pembangunan dalam bentuk tanggul pengaman pantai di Jakarta. Nantinya tanggul laut juga dibangun di wilayah Jawa Tengah. Di Jawa Tengah tanggul laut akan terintegrasi dengan pembangunan Tol Semarang-Demak dan Tol Semarang Harbour.
ADVERTISEMENT
Dody juga menerangkan pembangunan GSW di utara Jakarta akan didukung program penyediaan air bersih melalui Bendungan Karian dan Bendungan Jatiluhur serta peningkatan kualitas air dengan pengolahan limbah di muara sungai melalui pembangunan Jakarta Sewerage System.
“Langkah-langkah ini menjadi bagian dari visi besar giant sea wall, dan kami berharap upaya ini dapat segera terwujud agar tidak ada lagi permasalahan lingkungan yang berdampak buruk pada kehidupan masyarakat Jakarta dan sekitarnya,” ujar Dody.
Untuk kelanjutan pembangunan GSW, rapat juga sudah digelar oleh Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Menteri PU, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Kepala Bappenas Rachmat Pambudy serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid.
Dalam rapat tersebut, Menteri PKP yang akrab disapa Ara menyarankan agar konsultan-konsultan dunia juga turut terlibat.
ADVERTISEMENT
“Jadi membuat satu desain yang utuh ini mungkin kalau saran saya boleh dari Bappenas, tapi juga harus membuka ruang untuk konsultan-konsultan yang bagus dari kelas-kelas dunia seperti Belanda atau Dubai sehingga bisa punya perencanaan hal-hal yang baik itu bisa kita ambil dari sana,” kata Ara.
AHY dalam rapat tersebut mengungkap saat ini Kemento IPK sedang ada dalam tahap pemutakhiran studi soal GSW. Nantinya GSW juga akan dikerjakan secara paralel.
“Misal pesisir utara Jawa tak semua jadi prioritas nomor satu. Ada beberapa yang masih bisa pendekatan lain, ada gray solution dan green solution. Bisa green solution pakai mangrove dan sebagainya atau kombinasi beton dan green solution," kata AHY.