Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Proyeksi Investasi Hulu Migas RI Meleset dari Target, Ini Penyebabnya
16 November 2022 17:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Proyeksi tersebut turun dari target investasi yang telah ditetapkan SKK Migas di tahun ini sebesar USD 13,2 miliar. Adapun per Oktober 2022, realisasi mencapai USD 9,2 miliar atau baru 70 persen dari target.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, saat ini rata-rata pertumbuhan investasi hulu migas global tidak terlalu signifikan, hanya 5 persen (yoy). Hal ini lantaran para investor melihat kondisi lonjakan harga minyak mentah global terjadi sementara.
"Oleh karena itu, mereka lebih mementingkan untuk mengamankan posisi cash untuk menghadapi ancaman krisis global mereka menggunakan dana yang diperolehnya untuk danai utang dan perbaikan cash investor," jelas Dwi saat rapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (16/11).
Meski demikian, Dwi menyebutkan pertumbuhan investasi hulu migas Indonesia dalam proyeksinya masih menunjukkan pertumbuhan secara tahunan yang lebih tinggi dari rata-rata global.
ADVERTISEMENT
"Outlook kita USD 12,1 miliar dan berarti ini ada kenaikan sekitar 11 persen (dari tahun sebelumnya) dan berarti lebih tinggi dari rata-rata dunia hanya 5 persen untuk kenaikan investasi di 2022," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga memaparkan proyeksi pendapatan sektor hulu migas di tahun ini akan mencapai USD 39,1 miliar, meningkat tajam dari tahun 2021 yang sebesar USD 29,8 miliar.
Dari proyeksi pendapatan, maka porsi pendapatan negara dari sektor hulu migas tahun ini juga akan meningkat, diproyeksikan mencapai USD 17,5 miliar, di mana per Oktober 2022 realisasinya sudah 90 persen dari target APBN yakni USD 15,1 miliar atau setara Rp 223 triliun.