PSBB Bikin Kaget, Ini Siasat Bisnis Kuliner: Pizza Hut sampai Nasi Goreng Artis

12 September 2020 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi outlet Pizza Hut Foto: dok.APN Photography / Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi outlet Pizza Hut Foto: dok.APN Photography / Shutterstock
ADVERTISEMENT
Rencana pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Jakarta, mengagetkan sejumlah pebisnis kuliner. Pasalnya, mereka mengaku baru saja memulihkan usahanya di masa PSBB transisi dengan adaptasi kebiasaan baru.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menarik rem darurat dan memperketat lagi PSBB, membuat para pebisnis kuliner harus mengatur siasat. Di antaranya dengan mengandalkan penjualan take away atau melalui delivery dengan kolaborasi bersama ojek online.
“Sehingga diharapkan dampak penutupan dine in bisa sebagai recover dari penjualan take away dan delivery,” kata Joe Sasanto, Direktur Sarimelati Kencana yang merupakan pemegang waralaba Pizza Hut di Indonesia kepada kumparan, Jumat (11/9).
Meski mengakui PSBB akan membuat bisnis kuliner lebih sulit, namun dia memahami pemulihan kesehatan jauh lebih penting ketimbang ekonomi untuk saat ini.
“Penerapan PSBB di Jakarta tentu merupakan kemunduran bagi proses recovery bisnis restoran dan ekonomi secara keseluruhan, walaupun kita mengerti alasannya dan akan tetap mendukung keputusan Pemda DKI,” katanya.
ADVERTISEMENT
Siasat yang sama dilakukan pemilik usaha kuliner Kedai Gelojoh, Achmad Pratama. "Kaget sih. Untuk gue yang usaha kuliner, ada dua sumber pemasukan, delivery dan dine in. Otomatis PSBB cut dine in, kita lipat bangku, meja enggak bisa dipakai," kata bassist band Mocca yang akrab disapa Toma itu.
Dilansir Antara, Kedai Gelojoh menyajikan olahan daging kambing dan nasi goreng rempah, kini memusatkan perhatian untuk menyiapkan layanan pesan antar yang jadi andalan selama masa PSBB.
Natasha, Co-Owner Kupi+Ruti & For Good Juicery dan Ilham Dwi, Pemilik Qala Coffee & Herbs tak kalah terkejut dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat, mencabut kebijakan PSBB Transisi dan kembali memberlakukan PSBB Total.
ADVERTISEMENT
"Sebagai pelaku F&B, cukup shock," ungkap Natasha. "Karena jujur harusnya ada pembukaan cabang lagi dalam waktu dekat, tetapi ada berita baru ini cukup langsung membuat kami bingung untuk apa langkah yang harus diambil selanjutnya."
Pebisnis kuliner lainnya, Ilham Dwi menyadari keputusan ini memang diambil untuk kepentingan bersama, namun dia tetap menghadapi kenyataan mengatur keuangan yang terancam menurun.
"Sudah pusing mengatur cashflow di toko, belum balik 100 persen sudah drop lagi," tutur Ilham.
Para karyawan yang sudah mulai bersemangat dan terbiasa bekerja di masa adaptasi kebiasaan baru akan kembali was-was memikirkan kelangsungan mereka bila pemasukan toko berkurang selama PSBB Jakarta Jilid II.
"Saya sih sebisa mungkin memenuhi semua hak mereka, tapi sampai kapan kita sanggup bertahan?"
ADVERTISEMENT