PT ASDP Indonesia Ferry Bakal IPO Kuartal III 2022, Incar Dana Rp 4 Triliun

15 Desember 2021 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Media gathering PT ASDP Indonesia Ferry di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Media gathering PT ASDP Indonesia Ferry di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana menjadi perusahaan terbuka dengan melantai di bursa saham. Jadwal Initial Public Offering (IPO) ditargetkan bisa berlangsung pada kuartal III 2022.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi, mengatakan untuk mempersiapkan proses ini, perusahaan sudah merekrut konsultan besar dunia yang biasa mengurusi IPO agar bisa berjalan baik dan sesuai standar.
"Sekarang prosesnya sudah di kementerian, di mana secara umum, nanti Kementerian BUMN akan keluarkan daftar dan rekomendasikan kepada otoritas berwenang agar kita boleh IPO," kata Ira dalam acara konferensi pers ASDP di Paloma Resto, Jakarta, Rabu (15/12).
Dia menjelaskan, keputusan ASDP untuk menjadi perusahaan terbuka agar bisa memperluas dan meningkatkan bisnis pelayaran di nasional. Apalagi, saat ini perusahaan juga sedang dalam proses akuisisi PT Jembatan Nusantara, sebuah perusahaan kapal.
Nantinya, ASDP akan memiliki 100 persen saham PT Jembatan Nusantara. Dengan begitu, jumlah kapal yang dimiliki perusahaan akan bertambah ratusan unit.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP, Djunia Satriawan, mengatakan perusahaan dana yang diincar perusahaan dalam IPO nantinya sekitar Rp 4 triliun.
Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Foto: Dok. ASDP
"Targetnya Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun, untuk biayai sebagian investasi selama 5 tahun ke depan dan nanti fokusnya menambah alat produksi," ujar dia.
Dia juga menyebut akuisisi PT Jembatan Nusantara juga akan didanai dari uang terkumpul dari IPO. Dia berharap dengan masuknya dana segar, akan membuat signifikan bagi ASDP menambah portofolio perusahaan.
Saat ini, ASDP melayani 292 rute yang 70 persennya merupakan rute perintis, bukan rute pelayaran yang biasanya mendulang profit.
"Kalau kita ambil Jembatan Nusantara, keberlanjutan bisnis kita lebih terjamin. Namanya perintis sifatnya pelayarannya, bukan profit," ujar dia.
ADVERTISEMENT