PT KBI Catat Nilai Transaksi Resi Gudang Capai Rp 2,87 Triliun pada 2024

30 April 2025 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Dirut PT KBI Budi Susanto dalam acara media gathering di Jakarta, Rabu (30/4/2025). Foto: Muhammad Fhandra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Dirut PT KBI Budi Susanto dalam acara media gathering di Jakarta, Rabu (30/4/2025). Foto: Muhammad Fhandra/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) mencatat nilai transaksi resi gudang sebesar Rp 2.871 triliun sepanjang 2024. Nilai tersebut berasal dari penerbitan 1.508 resi gudang, didorong oleh meningkatnya aktivitas perdagangan berjangka komoditas, khususnya komoditas pangan seperti kedelai dan beras.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menyampaikan bahwa kinerja bisnis dan keuangan KBI selama 2024 tergolong solid. Pusat Registrasi Resi Gudang mencatat pertumbuhan volume transaksi sebesar 120 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), dengan peningkatan pendapatan sekitar 25 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Kalau dari sisi pendapatan, kami tumbuh sekitar 25 persen di 2024. Ini capaian yang cukup solid,” kata Budi dalam media gathering di Jakarta, Rabu (30/4).
Selain resi gudang, volume kontrak berjangka di KBI juga naik 10,5 persen YoY. Di sisi lain, KBI mencatat peningkatan laba bersih sebesar 22 persen dibanding 2023.
Dalam mendukung kinerja perusahaan, KBI menerapkan konsep Triple Bottom Line (TBL) dengan menjaga keseimbangan antara people, profit, dan planet. Transformasi layanan berbasis teknologi juga mendorong tingkat kepuasan pelanggan ke angka 89,5 persen pada 2024.
ADVERTISEMENT
“Capaian 2024 menjadi pijakan baru bagi kami untuk membangun ekosistem komoditas yang transparan dan berkelanjutan,” ujar Budi.
Sementara itu, pada kuartal I 2025, KBI mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 26,43 persen YoY. Hal ini didukung oleh lonjakan volume transaksi komoditas Loco London di Bursa Berjangka Jakarta (JFX) yang mencapai 1.491.864 lot, tumbuh 20,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menghadapi tantangan seperti kenaikan harga emas dan penguatan dolar AS, KBI memfokuskan strategi pada optimalisasi sistem, ekspansi resi gudang, dan penguatan keamanan transaksi.