PT PAL Uji Coba Kapal Selam Alugoro

17 November 2019 16:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hanggar Kapal Selam di PT PAL Indonesia (Persero). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hanggar Kapal Selam di PT PAL Indonesia (Persero). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PAL Indonesia (Persero) melaksanakan tahapan First Trimming Test Kapal Selam Alugoro pada 24 Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
Uji coba itu digelar di dermaga kapal selam PT PAL untuk menguji keseimbangan kapal baik di permukaan maupun di bawah permukaan.
Dalam pelaksanaan tes ini dibutuhkan kondisi perairan yang tenang dan memiliki kedalaman antara 15 hingga 18 meter.
Berdasarkan keterangan resmi PT PAL dikutip kumparan, Minggu (17/11), Kapal Selam Alugoro berhasil memenuhi syarat kestabilan di kedua lokasi tersebut.
Keberhasilan uji coba Kapal Selam Alugoro menjadi pengalaman pertama di Indonesia. Sebab, kapal tersebut merupakan kapal selam pertama yang dibangun PT PAL Indonesia. Selain itu, uji coba itu menjadi salah satu kesiapan sebelum dites di laut lepas.
Kapal Selam Alugoro masih harus menjalani beberapa tahapan tes lain seperti Sea Acceptance Test (SAT) atau tes berlayar di perairan terbuka hingga tahapan Final Completion sebelum akhirnya dapat beroperasi penuh (Comissioning).
ADVERTISEMENT
Pembangunan Kapal Selam Alugoro merupakan investasi jangka panjang negara untuk memiliki penguasaan teknologi tertinggi alutsista laut yaitu kapal selam. Investasi itu diharapkan bisa menjadi legasi kepada generasi penerus bangsa. Setelah adanya Alugoro, diharapkan ada kapal-kapal berikutnya yang bisa diproduksi dalam negeri.
Kapal selam diesel wlwctric u209/1400 PT PAL. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Sebagai catatan, BUMN memiliki tugas sebagai agent of change negara yang tidak semata-mata menjalankan proses bisnis. Namun juga menjadi faktor penggerak perubahan dan pembangunan bagi bangsa.
PT PAL Indonesia menjadi salah satu BUMN industri pertahanan dan sekaligus lead integrator sesuai dengan amanah UU Nomor 16 tahun 2012 Pasal 11 dan Keputusan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) nomor 13/2013 ditunjuk sebagai Lead Integrator Alutsista Matra Laut atau Kapal Kombatan.
ADVERTISEMENT